PKS, Oposisi Loyal yang Mendukung Program Pemerintah

PKS, Oposisi Loyal yang Mendukung Program Pemerintah

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Selasa, 22 Des 2015 10:18 WIB
PKS, Oposisi Loyal yang Mendukung Program Pemerintah
Foto: Bagus Prihantoro Nugroho
Jakarta - PKS yang semula begitu keras ke pemerintah Jokowi-JK seolah mulai melunak. PKS kini mulai jadi anak manis dan bicara soal dukungan ke program pemerintah.

Di bawah kepemimpinan Presiden PKS Sohibul Iman, PKS memang seolah ingin membuang kesan lama PKS. Terbukti dengan dikembalikannya lagi slogan PKS "bersih, peduli, dan profesional".

Saat Sohibul Iman ditunjuk jadi presiden baru PKS, sebenarnya banyak pengamat politik memprediksi PKS akan lebih melunak terhadap Jokowi. Di era kepemimpinan Anis Matta memang PKS sangat kental KMP-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prediksi-prediksi itu seolah teramini dengan kedatangan elite PKS dipiimpin oleh Sohibul Iman ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/12) kemarin. Usai pertemuan itu, Sohibul Iman menyebut bahwa PKS bakal mendukung program pemerintah yang baik. Kata-kata ini seolah normatif, tapi kali ini yang mengucapkan pemimpin parpol yang selama ini keras ke pemerintah.

"Apakah kami dukung pemerintah? Jelas kalau pemerintah punya program baik ya kami dukung. Karena kita beda posisi makanya bisa saling melengkapi," kata Sohibul usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2015).

Dalam pertemuan ini, Sohibul didampingi oleh Mahfud Abdurahman, Al Muzammil Yusuf, Mardani Ali Sera, Ledia Hanifa, dan Wirianingsih. Sementara itu Jokowi tak didampingi Mensesneg ataupun Seskab.

Meski demikian PKS tak seperti PAN yang begitu datang ke Istana langsung menyatakan dukungan ke pemerintan. PKS masih bicara soal posisinya sebagai oposisi loyal.

"Kan sudah disebutkan kami PKS tetap di KMP, kami oposisi loyal. KMP juga menyatakan ini. Pemerintah jalankan kebijakannya, kami jadi pengontrol," imbuh Sohibul.

Pernyataan itu juga dilanjutkan dengan penegasan bahwa PKS tak akan masuk kabinet.

"Isu politik ya, masalah negara pasti ada (obrolan) politik. Pembicaraan kabinet enggak ada. Karena enggak bicara gitu-gitu," jawab Sohibul.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads