Pertemuan yang dilangsungkan di Gedung Commonwealth Parliamentary Office, Sydney ini dilakukan secara tertutup. Usai pertemuan, empat menteri yang terlibat dalam pertemuan ini Retno Marsudi dan Ryamizard Ryacudu dari Indonesia dan Julie Bishop serta Marisse Payne dari Australia menggelar konferensi pers bersama.
Kedua negara menyepakati sejumlah hal dalam berbagai bidang. Untuk sektor ekonomi di antaranya perdagangan, investasi dan kerja sama maritim. Di bidang pendidikan dan kebudayaan, kedua negara mendorong terbentuknya New Colombo Plan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menlu Retno Marsudi mengatakan, kerja sama maritim menjadi salah satu topik yang dibahas khususnya menyasar pada Ilegal Unreported dan Unregulated (IUU) Fishing dan juga kerja sama sister port antara kedua negara.
"Sister port melibatkan Pelindo II dan Port of Townsville," kata Retno.
Retno juga menggarisbawahi salah satu poin positif dalam pertemuan itu antara lain soal bahasan dalam bidang bahasa dan kebudayaan. Indonesia berencana untuk lebih menghadirkan bahasa Indonesia di tengah masyarakat Australia.
"Kami akan menghadirkan language cultural center. Karena Indonesia dan Australia ini kan sangat dekat," ujar Retno.
Di sektor pertahanan juga menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan kerja sama di bidang itu yang akan berakhir pada 2017. Ryamizard dan Payne sepakat, pembahasan mengenai babak baru kerjasama di bidang pertahanan akan mulai dilakukan pada 2016, setahun sebelum masa kerja sama awal berakhir.
"Serta Australia dan Indonesia serta negara-negara lain juga akan terlibat dalam latihan bersama. Kami berkomitmen menjaga perdamaian kawasan," ujar Payne. (faj/hri)











































