Bromo Masih Menggeliat, Ini Curhatan Warga Tengger

Bromo Masih Menggeliat, Ini Curhatan Warga Tengger

Budi Sugiharto - detikNews
Selasa, 15 Des 2015 07:21 WIB
Bromo Masih Menggeliat, Ini Curhatan Warga Tengger
Foto: Budi Sugiharto/detikcom
Probolinggo - Gunung Bromo di Jawa Timur masih 'batuk'. Jumlah wisatawan yang berkunjung pun berkurang drastis.

Sepinya kunjungan wisatawan ini otomatis membuat warga Tengger yang tinggal di Cemoro Lawang, Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo terpukul.

Para penjual jasa sewa kuda, pedagang suvenir, pedagang kaki lima hingga perhotelan pun ramai-ramai mengalami penurunan pendapatan menyusul penerapan Gunung Bromo ditetapkan status siaga.

"Seminggu ini sepi, jalur ke lautan pasir ditutup. Biasanya di hari libur bisa dapat Rp 200 Ribu, sekarang hanya Rp 50 ribu dan kadang sama sekali tidak dapat," kata Suliyanto (52), warga setempat yang menyewakan kuda kepada detikcom, Selasa (15/12/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suliyanto yang juga memiliki lahan pertanian yang ditanami kubis dan kentang merasa khawatir.

"Kalau hujan abu makin deras ke desa saya ya kejadian Bromo meletus 2010 terulang. Jika tanaman rusak maka masa paceklik bisa sampai 9 bulan," katanya.

Dengan kondisi seperti itu, kata dia, warga akan hidup dari tabungan dan menjual harta benda yang dimiliki.

"Kalau mengandalkan bantuan pemerintah ya nggak cukup," katanya.

Pasangan suami istri yang membuka lapak makanan di depan Lava View Lodge, Karjanusย  (45) dan Marfuah (39) juga mengaku berkurang omzetnya.

"Ya bagaimana lagi, sepi ya sepi tapi warga Tengger sudah terbiasa dengan kondisi ini," kata Karjanus yang juga mengalami "krisis" saat Bromo meletus Desember 2010.

Ketinggian semburan abu vulkanis pagi ini berkisar 1500 meter. Tim dari badan geologi terus memantau serius kondisi Bromo.

Karjanus menyakini nantinya wisatawan tetap akan berdatangan ke Bromo saat malam tahun baru 2016 meskipun ada larangan turun ke lautan pasir.

"Pasti ramai tahun baru, ya wisatawan akan melihat Bromo dari atas Cemoro Lawang sudah cukup," katanya optimis. (ugik/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads