Pameran busana ini diikuti sejumlah desainer asli Kediri dan luar kota. Desainer yang ikut menyemarakan pameran di antaranya, Alphiana Chandrajani dari Surabaya, Nina Collection, Zalma Boutique, Ida Khasbullah, dan Khosim dari Kediri.
![]() |
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin buat acara beda, dengan mengenakan baju tenun ikat, batik asli Kediri, tapi berlenggak-lenggok di runway-nya jalanan Kota Kediri" ujarΒ Ferry Silviana Feronica,istri Wali Kota Kerdiri, Abdullah Abu Bakar, Minggu (13/12/2015).
Sementara Abdullah Abu Bakar berharap lewat pameran busana ini, peminat kain tenun dan batik khas Kediri meningkat sehingga bisa memajukan industri kerajinan.
"Kekinian merupakan salah satu modal bagi para designer agar dapat lebih berkreasi menciptakan karya dan diterima oleh masyarakat, semoga melalui Dhoho street Fashion ini, membuka jalan yang lebih terbuka baik untuk designer dan para investor mengetahui potensi Kota Kediri" jelas Mas Abu, sapaan akrab Abdullah Abu Bakar.
![]() |
Salah seorang pengunjung, Adinda Monica Salsabila, mengatakan pameran busana yang digelar di jalanan kota.
"Kalau fashion show di gedung sudah biasa dan terbatas penontonnya, kalau begini kan lebih dekat dengan masyarakat, seru dan menarik," ujar Adinda.
Pemkot Kediri mengupayakan pameran busana akan menjadi program berkala sehingga potensi yang dimiliki Kediri bisa diketahui banyak orang.
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini