Luhut Harus Ungkap Siapa di Balik Konspirasi 'Papa Minta Saham'

Luhut Harus Ungkap Siapa di Balik Konspirasi 'Papa Minta Saham'

Dhani Irawan - detikNews
Minggu, 13 Des 2015 14:43 WIB
Foto: agung pambudhy
Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan marah besar saat menggelar jumpa pers di kantornya pada Jumat (11/12) kemarin. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu murka terkait persoalan 'papa minta saham' yang tengah menjadi buah bibir.

Meskipun di awal-awal Luhut terlihat santai ketika namanya acapkali disebut dalam rekaman 'papa minta saham', kini Luhut mengaku geram. Akhirnya pada Senin (14/12) besok, Luhut akan bersaksi di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Kan yang disebut di rekaman itu Luhut. Luhut harus bisa bicara yang sebenar-benarnya," ucap Jones Batara Manurung dalam jumpa pers di salah satu kafe di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (13/12/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jones mengaku bernaung di bawah Komite Penyelamat Nawa Cita bersama dengan Viktor Sirait dan Osmar Tanjung. Mereka sebelumnya merupakan relawan-relawan pendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat pemilihan presiden dan wakil presiden tahun lalu.

Menurut Jones, Luhut harus menjelaskan posisinya lantaran namanya kerap muncul dalam rekaman 'papa minta saham'. Selain itu, sidang di MKD yang menghadirkan Luhut harus terbuka dan tidak ditutup-tutupi seperti yang terjadi ketika menyidangkan Setya Novanto beberapa waktu lalu.

"Luhut harus bicara apakah sebagaimana di rekaman itu benar atau tidak benar. Dalam pengertian apakah dia bagian dari apa yang disebutkan dalam rekaman atau tidak. Dia harus mengungkapkan apakah dia bagian konspirasi itu atau tidak. Kalau memang dia merasa dicatut, dia harus melakukan langkah hukum juga," sebut Jones.

Sebelumnya dalam jumpa pers di kantornya pada Jumat (11/12) kemarin, Luhut merasa diperlakukan tidak adil dalam pusaran kontroversi 'papa minta saham'. Namanya disebut 66 kali dalam rekaman yang berisi pembicaraan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Reza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

"Itu yang buat saya jadi lama-lama menyatakan kenapa ini enggak adil? Saya ingin orang yang bilang ini tunjukkan salah saya di mana! Saya terganggu, anak saya yang tentara aktif, saya sendiri, istri saya. Saya ingin berhadapan dengan orang-orang yang bilang ini. Jangan negeri ini dirusak berita tak benar!" tegas Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (11/12/2015). (dhn/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads