Kali ini Jokowi berpidato di hadapan para insinyur yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Meski berbicara di depan kalangan intelektual, gaya bicara santai namun serius tetap muncul. Seringkali canda yang dilontarkan Jokowi membuat forum insinyur tertawa. Bak stand up comedy.
"Saya tadi waktu mau ke sini, istri saya Ibu Jokowi, bisik-bisik ke saya, 'Pak, memangnya aku boleh masuk? Aku kan bukan insinyur'. Lalu saya jawab, 'tenang, pasti boleh masuk. Nanti saya bilang ke Pak Bobby (Ketum PII). Kalau tidak boleh masuk yaaa tunggu di mobil," cerita Jokowi membuka pidatonya di Hotel Sari Pan Pacific, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (12/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jokowi menargetkan pembangunan 1.000 kilometer jalan tol hingga 5 tahun ke depan. Selain itu pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW juga menjadi target utama.
"Saya sudah perhatikan, orang Indonesia itu kalau dipepet baru bisa maju. Kalau kebanyakan dimanja pakai subsidi, nanti enggak maju-maju," ujar Jokowi yang kembali disambut tawa.
"Lalu soal TPP. Saya baru bilang, Indonesia bermaksud akan masuk TPP waktu ketemu Presiden Barack Obama saja di sini sudah ramai. 'Pasti rugi', 'belum siap', dan lain sebagainya. Padahal kan saya bilang 'bermaksud akan masuk', belum 'masuk'. Lha wong dokumennya saja belum dibahas di parlemen kok. Saya pinjam ke Presiden Obama tentang dokumemnya juga katanya belum dibahas. Itu butuh 2 tahun membahasnya," cerita Jokowi lagi.
Setelah itu dia bicara soal banyaknya perizinan yang kalau ditotal bisa sampai 42.000 untuk berinvestasi. Tak heran jika banyak investor yang langsung kabur sebelum investasi berjalan.
Lalu Jokowi bercerita tentang dirinya yang sampai 3 kali memantau pembangunan Tol Trans Sumatera. Aksi Jokowi ini sering membuat pekerja di lapangan bingung.
"Presiden kok ngurusi hal begini-begini?" ucap Jokowi santai dan kembali memancing tawa.
"Ya harus begini lah. Kalau tidak ke lapangan, mana tahu kondisi lapangan? Kalau di Istana terus, mana bisa jalan? Apalagi kalau setiap hari mendengar laporan ABS melulu," lanjut Jokowi kemudian.
Satu lagi kemudian cerita Jokowi yang membuat para insinyur yang salah satunya adalah Aburizal Bakrie terpingkal adalah soal rumah orang tuanya di Solo, Jawa Tengah. Cerita ini sekaligus menyindir pembangunan yang berbasis ABS alias Asal Bapak Senang.
"Untuk urusan jalan, saya mau kritik. Jalan di Indonesia ini antara jalan, trotoar dan rumah itu 10 tahun enggak ada perubahan. Rumah orang tua saya saja di Solo tahun '70-an itu awalnya di atas jalan, sekarang di bawah jalan 2 meter posisinya. Ya ampun. Itu perawatan jalan, cuma ditambah aspal saja tiap lima tahun. Setiap 1 tahun ditambah aspal 5 centimeter, kalau 40 tahun kan sudah jadi 2 meter itu. Kalau menurut hitungan saya, sih," tutur Jokowi. (bpn/faj)