Begini Kondisi Kantin IPB yang Disorot Menkes

Ralat Berita

Begini Kondisi Kantin IPB yang Disorot Menkes

AN Uyung Pramudiarja - detikNews
Sabtu, 12 Des 2015 14:42 WIB
Foto: Uyung P
Jakarta - Menkes Nila Moeloek mengkritik kondisi kantin di IPB yang memicu munculnya status Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis. Seperti apa kondisi kantin kampus itu?

Disambangi detikcom, Sabtu (12/12/2015) siang, terdapat satu ruangan kantin yang sudah tidak beroperasi. Meja dan kursi masih berada di ruangan ini.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun kantin-kantin yang masih beraktivitas berada tak jauh dari kantin ini. Meski dalam bentuk bangunan semi permanen, kantin-kantin ini menggunakan air mengalir untuk keperluan mencuci piring.

IPB mengatakan mereka memiliki 137 kantin. Kantin-kantin ini  tersebar di sejumlah fakultas.



Tak jauh dari kantin itu, terdapat deretan pedagang kakilima yang berjualan. Mereka menjajakan sejumlah makanan khas pinggir jalan.

Terkait kondisi kantin ini, Menkes Nila F Moeloek sebelumnya menyatakan kondisi kantin itu memicu terjadinya KLB hepatitis yang membuat satu mahasiswa meninggal. "Yang di Bogor itu hepatitis A. Kita sudah tanyakan ke Dinas Kesehatan Bogor. Kasus itu karena kantinnya di IPB tidak terlalu baik (sehat)," ujar Menkes usai mendampingi Ahok meresmikan RSUD Pasar Minggu, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (12/12/2015).

Menkes mengingatkan, perilaku bersih harus diperhatikan. Makanan tidak boleh tercemar. Karena itu, lanjutnya, perlu diterapkan pola hidup sehat untuk mencegah agar kasus itu tidak terulang lagi. "Perhatikan kebersihan makanan!" imbuh Menkes sambil masuk ke mobilnya.

Direktur Kemahasiswaan IPB Sugeng Santoso kepada detikcom, Jumat (11/12/2015) mengatakan, IPB memberlakukan KLB hepatitis sejak November sampai Desember 2015. Menurutnya mahasiswi yang meninggal itu bukan karena penyakit hepatitis A, melainkan hepatitis B. (up/faj)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads