Tentang Secarik Kertas di Depan Kakbah dan Pengaruhnya Pada Perbuatan Diri

Tentang Secarik Kertas di Depan Kakbah dan Pengaruhnya Pada Perbuatan Diri

Salmah Muslimah - detikNews
Jumat, 11 Des 2015 10:34 WIB
Foto: dok detikcom
Jakarta - Kakbah menjadi salah satu tempat suci bagi umat Islam yang di salah satu sudutnya terdapat Multazam, yakni tempat berdoa yang mustajab (terkabul). Setiap muslim meyakini, doa yang dipanjatkan di Multazam pasti didengar dan dikabulkan Allah. Tak terkecuali bagi para jemaah haji dan umrah yang selalu menunggu momen berada di Multazam untuk memanjatkan doa-doa mereka.

Pengalaman soal berdoa di depan Kakbah ini diceritakan oleh pakar keuangan dan ekonomi syariah Syafi'i Antonio dalam diskusi Forum Kajian Hasanah BNI Syariah dengan tema "Umroh Hasanah Kita Berbuah" di Gedung Tempo Pavilion 1, Lantai 3, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Foto: Syafi'i Antonio (Abduh/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadir di acara itu Dirjen Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil, Sosiolog Imam Prasodjo, penulis sekaligus pengusaha Ippho Santosa,Β  President Director BNI Syariah Dinno Indiano dan jajaran direksi BNI Syariah.

Syafi'i yang sudah beberapa kali ke Tanah Suci ini mengisahkan ada hal yang biasa dilakukan saat dia pergi ke Makkah. Dia akan melakukan evaluasi diri di depan Kakbah sambil mencatat hal-hal yang akan dilakukan dan diperbaikinya saat kembali ke Tanah Air. Hal itu juga disampaikan Syafi'i kepada para calon jemaah di travel miliknya.

"Jamaah lakukan self evaluation saat di depan Kakbah, Makkah. Pas pulang diinget lagi catatan itu," katanya.

Kertas catatan itu, menurut Syafi'i berisi tentang hal-hal yang perlu diperbaiki baik itu di dalam diri sendiri sendiri ataupun lingkungan sekitar, serta hal-hal baik yang akan dilakukan. Kertas itu akan menjadi semacam "reminder" apakah sudah memenuhi target-target yang dituliskan.

"Jadi dari sekian banyak yang ditulis di kertas itu, pasti ada yang sudah dilakukan," katanya.

President Director BNI Syariah Dinno Indiano menambahkan, umrah dan haji selain ibadah bukan hanya sekedar gaya hidup dan wisata rohani. Umrah harus lebih bermanfaat dan membawa perubahan bagi individu yang menjalankannya.

"Banyaknya hanya sekedar life style atau status. Saya berfikir harusnya bisa lebih jauh dari pada itu. Harusnya umrah itu berbuah , kan nggak mungkin berbuah kalau nggak dipupuk dari awal," ujar Dinno.

Dinno Indiano (Foto: Abduh/detikcom)
(slm/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads