Pengalaman soal berdoa di depan Kakbah ini diceritakan oleh pakar keuangan dan ekonomi syariah Syafi'i Antonio dalam diskusi Forum Kajian Hasanah BNI Syariah dengan tema "Umroh Hasanah Kita Berbuah" di Gedung Tempo Pavilion 1, Lantai 3, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syafi'i yang sudah beberapa kali ke Tanah Suci ini mengisahkan ada hal yang biasa dilakukan saat dia pergi ke Makkah. Dia akan melakukan evaluasi diri di depan Kakbah sambil mencatat hal-hal yang akan dilakukan dan diperbaikinya saat kembali ke Tanah Air. Hal itu juga disampaikan Syafi'i kepada para calon jemaah di travel miliknya.
"Jamaah lakukan self evaluation saat di depan Kakbah, Makkah. Pas pulang diinget lagi catatan itu," katanya.
Kertas catatan itu, menurut Syafi'i berisi tentang hal-hal yang perlu diperbaiki baik itu di dalam diri sendiri sendiri ataupun lingkungan sekitar, serta hal-hal baik yang akan dilakukan. Kertas itu akan menjadi semacam "reminder" apakah sudah memenuhi target-target yang dituliskan.
"Jadi dari sekian banyak yang ditulis di kertas itu, pasti ada yang sudah dilakukan," katanya.
President Director BNI Syariah Dinno Indiano menambahkan, umrah dan haji selain ibadah bukan hanya sekedar gaya hidup dan wisata rohani. Umrah harus lebih bermanfaat dan membawa perubahan bagi individu yang menjalankannya.
"Banyaknya hanya sekedar life style atau status. Saya berfikir harusnya bisa lebih jauh dari pada itu. Harusnya umrah itu berbuah , kan nggak mungkin berbuah kalau nggak dipupuk dari awal," ujar Dinno.
![]() |