"Menurut saya, pernyataan Donald Trump itu pernyataan yang konyol. Itu melanggar HAM," kata Fadli saat dihubungi, Kamis (10/12/2015).
Fadli menuturkan bahwa Amerika Serikat adalah negara imigran yang menjunjung tinggi keberagaman. Oleh sebab itu, kebijakan negara Paman Sam sudah seharusnya selalu mengedepankan kemajemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernyataan itu tidak bisa diterima. Warga Muslim di AS banyak dan banyak kontribusinya. AS itu melting pot. Kalau dia lakukan hal yang diskriminatif, itu bertentangan," ucap Waketum Gerindra ini.
Akrabnya Fadli dengan Trump terjadi ketika delegasi DPR di Amerika Serikat bertemu dengan pengusaha tersebut di kantornya. Mereka lalu ikut hadir dalam konferensi pers Trump yang berujung pada kontroversi hingga jatuhnya sanksi dari MKD.
Setelah Trump kini bersuara keras kepada Muslim, apakah Fadli menyesal telah mengenalnya?
"Tidak lah, kan tidak ada urusan. Kalau dia berinvestasi di Indonesia ya bagus bagus saja," jawab Fadli. (imk/tor)