"Saya bingung itu (informasi) dari mana," ujar Anggita kepada wartawan di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (8/12/2015).
Selama di Surabaya, Anggita mengaku memang mendapatkan penawaran dari Princess Management yang dikelola Alen Saputra dan Alfania Tiar Sasila. Tetapi Anggita hanya mengambil satu tawaran saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Uang Rp 7,5 juta yang disebut-sebut di media sebagai tarif Anggita, ditepisnya. Duit tersebut menurutnya hanya sebagai uang muka dari tarifnya seharga Rp 20 juta. Angka ini sebut Anggita merupakan hasil negosiasi dirinya dengan Princess Management.
"Saya nego Rp 20 (juta)," kata Anggita.
(Baca juga: Anggita Sari ke Sidang Prostitusi: Aku Siap, yang Penting Enggak Pakai Cadar)
Anggita juga menyangkal membawa narkoba saat digerebek. "Saya tidak membawa satu pun barang bukti terlarang. Kalau membawa, saya sudah kena pasal narkotika. Saya saat itu cuma dalam keadaan kurang sehat karena kemarinnya kebetulan habis clubbing di salah satu club di Surabaya," tutur Anggita.
Saat ditanya wartawan, Anggita lantas membantah pria hidung belang yang memesannya merupakan pejabat.
"Nggak ada pejabat. Nggak ada lagi panggilan lagi setelah ini, udah selesai semua," ujar Anggita bergegas masuk ke mobil meninggalkan pengadilan. (iwd/fdn)