Spanduk itu dipasang di pagar DPR dan di 2 bagian sudut atas dihiasi dengan rangkaian bunga. Spanduk itu merupakan sindiran keras kepada para wakil rakyat yang memicu keprihatinan publik akhir-akhir ini.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivis antikorupsi menyoroti rencana DPR yang ingin merevisi UU KPK. Mereka juga menyoroti sikap DPR yang terkesan mengulur-ulur waktu seleksi calon pimpinan KPK.
Grup musik Efek Rumah Kaca (ERK) juga ikut dalam aksi ini untuk melakukan performing art.Β "Saya ke sini juga dadakan, diajakin anak-anak dari ICW dan yang lain.
Harapan kami, ini bentuk protes kami, melakukan partisipasi politik dalam bentuk nyanyi," kata vokalis ERK, Cholil, kepada wartawan di lokasi unjuk rasa, Jl Gatot Subroto, Jakarta.
![]() |
Cholil juga mendorong agar kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang diduga dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto segera dibawa ke proses hukum.
"Harus dibawa ke hukum. Kalau bisa masuk proses hukum ya harus dibawa dan disegerakan. Jangan hanya perdebatan saja. Karena sudah membawa nama presiden. Langsung sikat aja," kata dia.
ERK kemudian menggelar performing art sebagai bentuk aksi 'Bersihkan DPR'. Tak lama kemudian aksi ini berakhir dengan tertib.
(erd/nrl)













































