Begitu banyak kebetulan dalam sidang MKD tersebut. Sidang itu dipimpin oleh kolega Novanto, Wakil Ketua MKD dari Golkar Kahar Muzakir, akibatnya banyak anggota merasa ada konflik kepentingan. Tak hanya itu saja, sidang tersebut juga berbeda dengan dua sidang MKD sebelumnya yang digelar terbuka. Ya, dua sidang MKD menghadirkan pelapor Sudirman Said dan saksi Bos Freeport Maroef Sjamsoeddin digelar terbuka tak seperti hari ini yang digelar tertutup.
Novanto pun leluasa menyampaikan pembelaannya di depan anggota Mahkamah Kehormatan Dewan Yang Mulia. Dia menampik menginisiasi pertemuan dengan Maroef, membantah mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres JK, juga membantah meminta saham Freeport. Dia juga mempersoalkan legal standing pelapor, namun tak bicara sama sekali soal rekaman yang sudah didengar oleh seluruh rakyat Indonesia soal pertemuannya dengan Maroef dan Reza Chalid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah desakan santer ke MKD agar memproses kasus papa minta saham ini, sosiolog UI Imam B Prasodjo membuat sebuah puisi. Berikut puisi karya Imam Prasodjo yang diunggah di Facebooknya, Senin (7/12/2015).
MAAFKAN..AKU MELUDAH KE ARAH WAJAHMU YANG MULIA
Karya: Imam Prasodjo
Tidakkah kita melihat
Sebuah kebobrokan moral
Kasat mata diperagakan
Integritas begitu unggul bersinar
Bersanding dengan gelapnya kepalsuan
Panggilan "yang mulia" berkali diucapkan
Namun hati begitu terluka mendengar
Karena gelar dan perilaku tak bersesuaian
Karena baju kehormatan disalahgunakan
Dijadikan penutup kebusukan dan kebobrokan
250 juta pasang mata melihat
Tenggorokan begitu kering terjerat
Tak mampu menelan ludah
Melihat kemunafikan di puncak kebejatan
Karena itu yang mulia
Maafkan aku
Kali ini aku tak tahan
Harus meludah ke arah wajahmu
Wajah kepalsuan yang bagiku
Begitu menyebalkan dan memuakkan.
7 Desember 2015
Apa makna puisi ini? tentu hanya si penulis yang memahami. Namun sekilas puisi ini seperti menyindir kinerja MKD DPR yang kurang gahar mengusut kasus papa minta saham ini. Namun penuntasan kasus ini masih berproses di MKD dan tentu saja masyarakat menaruh harapan agar MKD menunaikan tugasnya menjaga marwah DPR dengan sejujur-jujurnya. (van/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini