Novanto Bantah Terlibat Kasus 'Papa Minta Saham'

Novanto Melawan

Novanto Bantah Terlibat Kasus 'Papa Minta Saham'

Hardani Triyoga - detikNews
Senin, 07 Des 2015 19:11 WIB
Novanto usai menjalani sidang di MKD. (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto membantah telah mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta jatah saham ke PT Freeport Indonesia. Kasus pencatutan nama RI-1 dan RI-2 ini kemudian beken dengan sebutan 'Papa Minta Saham'.

Menurut Novanto kesaksian Menteri ESDM Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddinย  adalah tidak benar.
ย 
"Bahwa keterangan/kesaksian saudara Maroef Sjamsoeddin yang mengatakan saya meminta saham, menjanjikan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia mengatasnamakan Presiden maupun Wakil Presiden menggunakan wewenang saya untuk kepentingan pribadi adalah keterangan/kesaksian palsu dan tidak benar," kata Novanto dalam pembelaannya di sidang MKD di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/12/2015).

Pembelaan Novanto setebal 12 halaman itu kini beredar di kalangan wartawan dan pegawai DPR. "Bahwa saya menegaskan sekali lagi bahwa saya tidak pernah menggunakan kewenangan publik untuk kepentingan pribadi dengan meminta saham, PLTA atau pun saham PT Freeport Indonesia dengan mengatasnamanakan Presiden Jokowi dan Wapres," tambah Novanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pembelaannya Novanto juga menyebut bahwa Menteri ESDM Sudirman Said telah mencemarkan nama baiknya. "Bahwa Saudara pengadu Sudirman Said telah mencemarkan nama baik saya dengan mengatakan bahwa saya mencatut nama Presiden dan meminta saham kepada PT Freeport Indonesia tanpa bukti sama sekali," elak Novanto.

Namun dalam rekaman yang diputar di sidang MKD pada Rabu pekan lalu itu terungkap betapa aktifnya Novanto dan Reza Chalid meminta 'jatah' saham ke PT Freeport Indonesia. Hal itu terdengar dari transkrip rekaman percakapan antara Novanto, Reza Chalid dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Begini potongan dialog antara Novanto, Reza Chalid dengan Maroef soal permintaan saham PT Freeport. Inisial MS untuk Maroef Sjamsoeddin, MR untuk Muhammad Reza Chalid dan SN untuk Setya Novanto.

MS: Papua. Coba tolong dimatangkan mengenai saham.

MR: Yang saham. Soal saham itu, saya bicara ke Pak Luhut. Kita sudah bicara. Weekend saya ketemu. Biar Pak Luhut yang

bicara ke bapak

SN: Biar cepat selesai

MR: Kan ini long weekend,ย  Hari minggu nanti, saya temui Pak Luhut, bisa minggu malam. Biar Pak Luhut cek dan kitaโ€ฆ. Saya

yakin itu

SN: Presiden sudah dikasihkan ke Pak Luhut itu berapa kali. Si Darmo, kalau bapak denger cerita di dalam. Apa yang kita

inginkan bisa, presentasi ke presiden tiap hari.

SN: Presentasi ke presiden setiap hari.

MR: Kalau memang gawat keadaannya, saran saya jika mau malam sabtu atau malam minggu

SN: Besok

MR: Why not. Pak Luhut oke. Kita ketemu sama Pak Maroef, hari minggu malam. Kita ngumpetlah. Seeeeeeeet dia action minggu
depan. Nggak lama Pak. Next week two week. Bisa kau angkat akhir Juni selesai urusan. Begitu ini selesai ini saham bisa

(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads