Sayang PT Transportasi Jakarta tak memanfaatkan kesempatan yang diberikan Pemprov tersebut. Gubernur Ahok pun mengaku kecewa dengan jajaran direksi BUMD itu. Dia mengancam akan mengganti jajaran direksi perusahaan itu secepatnya.
"Makanya saya justru mau mengganti direksi PT TransJakarta, jujur saja. Karena selama satu tahun, TransJakarta gagal total menjadi pesaing bus Ibu Kota," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (7/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Akibat sopir ugal-ugalan, Metromini ini terbalik. (Foto-Yulida M/detikcom) |
Menurut Ahok, mestinya PT TransJ memanfaatkan waktu satu tahun waktu yang diberikan untuk belanja armada baru. Dengan harapan kedatangan armada baru itu akan mengalahkan dominasi bus-bus Metromini/Kopaja reyot yang masih merajai jalanan Jakarta.
Rencananya, TransJ bakal kedatangan bus dari perusahaan karoseri di Ungaran, Jawa Tengah. Namun perlu menunggu, karena bus di Ungaran tak terlalu gesit berproduksi. Ahok menilai, sebenarnya TransJ juga tak perlu menunggu terlalu lama.
"Hino (merek bus) juga produksi. Anda juga bisa ubah bus-bus luar kota bisa anda tarik masuk sementara jadi feeder," kata Ahok.
Akibat PT TransJ yang tak kunjung mendatangkan armada baru, saat ini bus-bus Metromini/Kopaja bobrok masih merajai jalanan di Ibu Kota. Tak hanya reyot, bahkan beberapa Metromini itu sangat jauh dari kata layak beroperasi untuk mengangkut penumpang.
Masyarakat terpaksa naik Metromini/Kopaja bobrok karena memang tak ada pilihan. Selain bus yang tak layak pakai, juga kru Metromini/Kopaja yang ugal-ugalan. Hal inilah yang memicu tabrakan maut Metromini vs KRL yang menyebabkan kematian 18 orang penumpang,sopir dan kenek Metromini.
(dnu/erd)