"Pada tanggal 28 November, 19 kakatua jambul kuning sudah dilepas ke Papua," kata Menhut LH Siti Nurbaya kepada detikcom, Jumat (4/12/2015).
Burung kakatua tersebut pun sudah mulai dilatih hidup di alam liar. Mereka juga sudah dikawinkan dengan betina lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rencananya pelepasliaran burung kakatua jambul kuning akan dilakukan di kawasan Amay, Pegunungan Cyclops, Jayapura. Saat ini burung yang di Papua lebih dikenal dengan nama Jacobs ini dirawat di karantina sementara di Bumi Perkemahan Cenderawasih, Jayapura. Burung-burung tersebut telah diambil sampel darah untuk dicek kondisi kesehatannya.
Semua burung harus dalam kondisi prima sebelum dilepasliarkan. Selain agar mampu bertahan hidup, juga agar burung yang baru dipulangkan ke habitatnya ini tak menyebarkan penyakit baru.
Pelepasliaran kakatua jambul kuning ini merupakan kelanjutan dari program #SaveSiJambulKuning yang dilaksanakan sejak Mei 2015. Para masyarakat yang sadar bahwa kakatua jambul kuning mulai punah, tergerak setelah mendapat imbauan untuk mengembalikannya ke alam lewat Kementerian Kehutanan dan Lingkungn Hidup.
Burung-burung yang diserahkan oleh masyarakat dirawat sementara selama sekitar 5 bulan di beberapa lokasi penangkaran seperti Kebun Binatang Ragunan, TMII, Taman Safari dan Tegal Alur. Sifat keliaran burung kakatua jambul kuning dikembalikan agar siap dilepaskan di alam.
(van/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini