Soal Penolakan Heli VVIP, Panglima: Kalau Presiden Bilang Batal ya Batal

Jakarta - Presiden Jokowi menolak rencana pembelian helikopter AgustaWestland AW 101 untuk VVIP. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tentu saja mengikuti perintah panglima tertinggi TNI.

"Kalau Presiden bilang batal ya batal," ujar Gatot usai lari pagi di sekitar Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (4/12/2015).

Karena itu, dia meminta hal itu tidak didiskusikan lagi.

Pertimbangan penolakan itu karena kondisi ekonomi saat ini. Lagipula heli Super Puma buatan Prancis yang dirakit PT Dirgantara Indonesia (DI) masih bagus.

Pertimbangan lainnya, karena ada kesan harga heli Agusta mahal dan mewah serta hanya untuk VVIP saja.

Karena Komisi I DPR sudah menyetujui pembelian heli tersebut, pihaknya akan membicarakan hal itu pada DPR.

Sementara soal heli pengganti AW 101, menurut Gatot, hal itu akan dibicarakan lebih lanjut. Namun spesifikasi heli pengganti itu tidak terlalu tinggi dan harus sesuai kebijakan pemerintah.  

"Mengadakan heli ini cadangan sesuai kebijakan pemerintah karena di sini ada heli dari PT DI," ucap dia.

Penolakan Presiden Jokowi dalam pembelian heli Agusta disampaikan Setkab Pramono Anung, Kamis (3/12/2015). Menurutnya, penolakan Jokowi itu melalui berbagai pertimbangan.

"Dengan mempertimbangkan dan juga mendengarkan berbagai masukan, Presiden memutuskan untuk tidak menyetujui usulan pembelian Merlin Agusta Westland AW101," katanya. (nwy/nrl)