Ahok Beri 'PR' Kadis Tata Air yang Baru: Temboki Teluk Jakarta dan Benahi Pompa

Ahok Beri 'PR' Kadis Tata Air yang Baru: Temboki Teluk Jakarta dan Benahi Pompa

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Kamis, 03 Des 2015 13:22 WIB
Ahok Beri PR Kadis Tata Air yang Baru: Temboki Teluk Jakarta dan Benahi Pompa
Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melantik Teguh Hendarwan sebagai Kepala Dinas PU Tata Air menggantikan Tri Joko yang mengundurkan diri. Teguh merupakan sarjana sosial dan bukan berlatar belakang PU sehingga Ahok 'menguliahi' selama 30 menit.

"Makanya saya 'kuliahin' tadi. Ini 90 kilometer di (Jakarta) Utara tidak hujan saja pasti banjir karena air laut naik. Ya tutup tembok. Sampai berapa duit? Rp 15 Triliun ya kan?" kata Ahok usai melantik di Balai Kota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2015).

Selama ini disebut Ahok tak pernah ada pejabat PU yang membuat program untuk tutup tembok sepanjang Teluk Jakarta. Padahal seharusnya ada anggaran yang sering kali malah dipakai untuk hal lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita pemborosan saja kemarin saja saya sisir dapat Rp 4 Triliun kok. Nggak ada alasan sebetulnya cuma kalian nggak pernah heran jadi anak Jakarta berpuluh puluh tahun, banjir rob dari utara Anda nggak pernah tutup tembok. Maunya apa? Supaya jalannya hancur melulu supaya keluar duit melulu?" kata Ahok.

Apabila untuk alasan pembelian pasir guna bahan konstruksi maka Ahok bilang bisa saja didapat dengan gratis. Banjir kiriman yang sampai ke muara-muara biasanya membawa pasir yang menurut Ahok berkualitas baik.

"Duit ada, truk ada, saya sampai bilang kalau kamu butuh pasir urugannya saya urug dari sungai nih, kiriman banjir dari muara-muara kan pasir bagus, delta pasir bagus. Kamu mau gak saya kasih gratis?" ujar dia.

Selain itu, Ahok memberi tugas kepada Teguh untuk memperbaiki pompa-pompa yang ada. Dia meminta agar Kadis PU Tata Air lebih giat menggali informasi dari para lurah soal kondisi pompa yang ada.

"Katanya 'ini pompa saringan otomatis yang buang sampah'. Udah kayak robot loyo gitu mau bersihin sampah? Mendingan kayak di kampung saya, pakai alat berat. Mana barang datang, sikat. Bersih. Dulu juga sama, setahun ini masih berantem. Pompa juga masih mainin. Lurah sudah lapor, dicuekin. Makanya saya angkat bekas lurah, bekas camat," sebut Ahok. (bpn/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads