"Malam minggu sebenarnya yang parah (tawurannya). Tapi saya antisipasi mereka nggak jadi masuk, karena semalam saya lagi sakit. Jadi kecolongan mereka masuk," ujar Bahtiar di kawasan rumahnya RW 12, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (3/12/2015).
![]() |
Bahtiar menyebut, tawuran di RW 11 dan 13 bak musuh bebuyutan. Karena itu, pelaku tawuran tersebut dari kalangan orangtua maupun anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga kalau diantepin nanti malam bisa ada lagi karena semalam katanya yang nyerang RW 13. Bisa jadi nanti ada serangan balik. Nanti malam kita harus siap-siap lagi nih serangan dari RW 11," ucap dia.
"Polisi tidak pernah menangkap warga RW 11 dan 13 yang tawuran, padahal mereka jelas-jelas membawa senjata tajam," katanya.
![]() |
Dia menuturkan, tiap malam ada polisi yang berjaga di RW 11. "Tapi ya beginilah masih saja kecolongan. Sebenarnya biang-biang keroknya kita sudah tahu tapi kalau lagi dicariin begini hilang. Nanti kalau sudah adem pada nongol lagi, begitu terus," tutur Bahtiar.
Puluhan remaja tanggung terlibat tawuran di kawasan Cipinang Jatinegara, Jakarta Timur, pada Rabu (2/12/2015) malam. Mereka saling serang dengan membawa batu dan senjata tajam seperti celurit dan parang. Polisi membubarkan mereka dengan gas air mata. Hari ini situasi sudah kondusif. (nwy/nrl)