Derita Tukang Ayam Goreng yang Stop Dagang Akibat Tawuran di Cipinang

Derita Tukang Ayam Goreng yang Stop Dagang Akibat Tawuran di Cipinang

Kartika Sari Tarigan - detikNews
Kamis, 03 Des 2015 10:02 WIB
Foto: Kartika Sari Tarigan
Jakarta - Wasrap (40), penjual ayam goreng hanya bisa pasrah barang dagangannya hancur akibat tawuran warga RW 11 dan RW 13 di Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur. Dia tidak bisa jualan setengah bulan.

"Mungkin paling cepat banget setengah bulan saya nggak jualan," ujar Wasrap di depan SDN Cipinang Besar Utara 05 pagi, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (3/12/2015).

Wasrap meratapi gerobaknya yang rusak parah dan membereskan sisa kaca yang hancur. Gerobaknya yang berada di halaman warga memang mangkal di depan SD Cipinang Besar Utara 05 pagi, Jatinegara, Jakarta Timur sejak 3 tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia harus merogoh kocek Rp 6 juta untuk membetulkan gerobaknya yang hancur. Menurutnya, kerusakan ini merugikan dia sebab dia harus bayar sewa Rp 300 ribu per bulan ke warga karena dia mangkal di halaman warga.


Tawuran antara dua RW itu memang sudah beberapa kali terjadi. Akibat tawuran itu, warga RW lainnya yakni RW 12 menjadi korban. Wasrap mengatakan kerusakan yang dia alami sudah tidak terhitung.

"Selama ini nggak terhitung sudah berapa kali kena hancur kayak gini. Pernah sampai 2 bulan nggak jualan gara-gara rusak," ucap dia.

Amrizal warga RW 12 lainnya juga menjadi korban tawuran itu. Kaca rumahnya yang dijadikan tempat menjahit pecah.

"Pertama ada anak kecil melempar petasan. Tahu-tahu warga pada keluar. Saya dengar kejadian itu tapi saya di dalam rumah saja karena takut," kata Amrizal.

Puluhan remaja tanggung terlibat tawuran di kawasan Cipinang Pulomaja, Jatinegara, Jakarta Timur pada Rabu (2/12/2015) malam.Β  Mereka saling serang dengan membawa batu dan senjata tajam seperti celurit dan parang.

Suasana di kawasan mencekam sehingga membuat para warga tak berani keluar rumah. Namun situasi ini berbeda saat ini. Polisi sudah membubarkan mereka dengan gas air mata. Warga sudah berani keluar rumah meski bau gas air mata masih terasa. (nwy/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads