Kala Hajatan Pernikahan Jokowi, Novanto dan Reza Disebut

Transkrip Rekaman Setya Novanto

Kala Hajatan Pernikahan Jokowi, Novanto dan Reza Disebut

Indah Mutiara Kami - detikNews
Rabu, 02 Des 2015 19:37 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Transkrip yang diserahkan Menteri ESDM Sudirman Said merekam percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha M Reza Chalid dan Dirut Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Mereka sempat membincangkan hajatan pernikahan anak Presiden Jokowi, Novanto dan Riza.

Berikut adalah transkrip pembicaraan antara MS (Maroef Sjamsoeddin), SN (Setya Novanto) dan MR (Muhammad Riza Chalid) yang rekamannya diperdengarkan dalam sidang MKD di gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/12/2015) pukul 19.30 WIB:

MS: Assalaamualaikum Pak

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SN dan MR: Widiiiihh

SN: Gak keluar Pak

MS: Enggak Pak, ada tahllilan

SN: Gak ke Solo?

MR: Besok?

MS: Ke Solo kan lusa

SN: Kan acaranya 11, Kamis ya

MR: Bukan 12, kata Lucas. Pak Luhut pesen musti ketemu dia

SN: Yang bayar duluan

MR: Gua duluan ya

MS: Wah ramai

MR: Loe mau ngikut pesawat gua gak

SN: Pak Luhutnya kan

MR: Gua sebentar, gua salaman, gua ketemu Pak Luhut gua kabur ke airport. Habis mau ngapain lagi lama-lama, yang penting buat kita nongol, salaman, ketemu Pak Luhut, udah

MS: Airport sama kota kan deket

MR: Iya

MS: Cuma macetnya Solo itu.

MR: Kalau gak naik itu, bisa jam 3 hari hari. Kalau mau. Tapi kira-kira kan Bapak kira-kira sudah dapat Garuda kan. Freeport nyupport? (untuk pernikahan anak Jokowi)

MS: Nggak ada. Nggak ada kita

MR: Maklumlah presidennya, sudah banyak. (ketawa)

MS: Tidak mungkin juga terbatas kali. Bikinnya kan di Solo. Kalau seperti Pak SBY dulu bikinnya di Istana kan besar-besaran. Kapasitasnya juga besar.

MR: Ini cuma 2000, 3000.

MS: Itu yang diundang. Belum keluarga. Kapasitas terbatas.

SN: Saya ditanyain wartawan di kita, Pak itu kan dibatasi oleh Menteri PAN hanya 400. Presiden sudah 2000-3000. Ya nggak ada masalah, namanya masyarakat pengin ketemu presiden.

MS: Menteri PAN kan kadang masih ecek-ecek. Dia pikir, entar gua ngawinin gua sudah pensiun. Ya kan, anaknya Menteri PAN kan masih kecil-kecil. Bayangin aja 400.

MR: Suka-suka dia Pak

MS: Susah Pak, budaya orang Indonesia kan ndak bisa begitu Pak. Bagi orang barat 400 sudah besar banget

MR: Pak Syaf waktu ngawinin anaknya, banyak, pokoknya gua gak peduli. Pesta gua yang bikin.

SN: Syaf siapa?

MR: Syafruddin

SN: Ooo

MR: Banyak yang datang

MS: Mana mungkin itu Pak

MR: Tapi jangan saya katanya gitu. Ada aja alasannya

MS: Susah Pak, budaya kita budaya kekeluargaan

SN: Nanti saya Desember. Eh membengkak

MR: 9000 lebih. Yang bikin acaranya caranya gitu. Jadi caranya undangan yang kanan untuk besan saja, yang kiri kita. Jadi bukan saya yang undang tapi besan saya. Selesai
Halaman 2 dari 1
(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads