"Sekarang 95 persen fasilitas stasiun sudah ada di dalam, seperti toilet dan mushala," kata Eva saat berbincang, Selasa (1/12/2015).
Sehingga menurutnya, pemghapusan tiket ini tidak akan merugikan penumpang. Justru Eva menilai, penghapusan free out ticketing itu memudahkan penumpang. Jika terpaksa penumpang harus keluar lagi dari stasiun, tarifnya lebih murah. Saat ini biaya keluar di gate yang sama dikenai biaya Rp 2 ribu.
"Itu lebih murah. Karena sekarang kan kalau lebih dari sejam keluar di gate yang sama kena denda Rp 11.000," ujarnya.
Dengan penertiban sistem tersebut, Eva mengimbau agar para penumpang lebih cermat dan teliti memperhitungkan kebutuhannya. Sehingga tidak ada lagi keperluan di luar stasiun setelah masuk gate.
"Ini tidak kaku sekali, kalau misalnya kunci motor tertinggal di parkiran, bisa tinggalkan KTP ke petugas. Namun apakah e-ticketing harus mengikuti kepentingan masing-masing penumpang sampai ke situ?" kata Eva.
"Kalau kereta penuh lalu penumpang hendak memilih moda transportasi lain, itu risiko. Kita tahu kereta selalu penuh apalagi pada masa pick hour," ujarnya.
(khf/dra)