Dirut PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih mengatakan pihaknya akan tetap bekerja lebih baik lagi.
"Kami akan selalu mengusahakan yang terbaik bagi seluruh pemegang saham dan stakeholders kami, terutama seluruh masyarakat pengguna Transjakarta dan Pemprov DKI Jakarta," ujar Kosasih saat berbincang dengan detikcom, Senin (30/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi kami jabatan itu amanah yang kami junjung dengan penuh tanggung jawab dan kami laksanakan dengan seprofesional mungkin. Kami menerima semua masukan sebagai acuan bagi kami serta menerima semua teguran stakeholders sebagai cambuk bagi kami untuk bekinerja lebih keras lagi demi transportasi Jakarta yang lebih baik," jawabnya.
(Baca juga: Ahok: Saya Kecewa Kerjanya Dirut TransJ, Kalau Nggak Beres Kita Ganti)
Salah satu upaya membenahi pelayanan Koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas atau Monas), pihaknya telah menghadirkan 2 bus gandeng atau articulated bus dan 30 bus single baru pada bulan ini.
Kosasih menerangkan rencananya Desember 2015, pihaknya akan mendatangkan 320 bus baru berukuran sedang dan berstandar BRT (Bus Rapid Transit) untuk menambah kenyamanan dalam melayani masyarakat Ibu Kota.
Tak hanya itu, pihak TransJ juga tengah menunggu konfirmasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perihal keikutsertaan Pemprov DKI dalam menangani operasional bus TransJabodetabek. Kosasih berharap semuanya dapat terealisasi sebelum 2015 berakhir.
"Jika disetujui, maka TransJakarta yang akan memenuhi biaya pengiriman, biaya balik nama dan biaya operasional serta melaksanakan pengelolaan seluruh unit bus BRT (single) yang akan dihibahkan kepada kami. Kami berupaya kerasa gar pada akhir 2015 dan awal 2016 seluruh bus yang kami targetkan sudah terpenuhi," terang Kosasih.
"Pada awal hingga pertengahan tahun depan kami juga akan targetkan akan ada 441 bus single dan maxi baru meluncur di jalan raya Ibu Kota. Selain itu kami juga akan menambah sekitar 150 unit bus single dan 150 unit bus maxi yang akan kami adakan melalui e-Katalog LKPP pada bukan Desember ini, menunggu pencairan PMP tahun 2015," ujarnya.
Sebelum ini, Ahok mengaku dirinya kecewa dengan kinerja Kosasih dalam mengelola moda transportasi warga Jakarta.
Ahok menyinggung soal sistem integrasi antara TransJakarta dengan angkutan umum lainnya, termasuk menghapus sistem setoran untuk diganti dengan rupiah per kilometer (Rp/Km) belum juga terlaksana.
"Kalau enggak beres kita akan ganti. Saya sih agak kecewa dengan kerjanya Kosasih. Saya suruh si Kosasih, sudah bayar mereka (sopir atau pemilik Metromini dan angkutan umum lainnya) bayar mereka rupiah per kilometer. Kalau rupiah per kilometer, duit service kita pegang, ke ATPM TransJakarta nih. Yang jamin bank saya, bank juga mau tanpa DP asal bunganya lebih besar. Kalau 3 tahun lunas kan Anda bisa metik hasil," kata Ahok di Balai Kota, Sabtu (28/11).
Meski kecewa, Ahok belum dapat memastikan kapan dirinya akan memecat Kosasih. "Saya enggak tahu. Bertobat enggak dia," sambungnya saat ditanya wartawan apakah pergantian itu akan dilakukan pada awal 2016 mendatang. (aws/fdn)











































