"Islamofobia meningkat setelah serangan terorisme di 3 tempat di Paris. Masyarakat Eropa dan berbagai tempat Seperti Amerika Serikat menjadi negara yang paling tinggi atmosfer Islamofobia-nya," kata Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Senin (30/11/2015).
![]() |
Dahnil yang diundang ke Paris dan berdiskusi dengan para pemuda dari berbagai belahan dunia mengenai agama dan kepercayaan ini menyampaikan, peran media internasional yang cenderung memberikan labeling kepada Muslim dan Islam sebagai teroris telah membentuk tatanan masyarakat Eropa dan Amerika Serikat menjadi sangat rasis khususnya kepada etnis Arab dan Islam.
"Fakta ini sangat mengkhawatirkan, maka dibutuhkan peran lebih aktif muslim Indonesia untuk menjawab berbagai tudingan terhadap Islam dan muslim di dunia, kenapa dibutuhkan peran muslim Indonesia? Muslim Indonesia terbukti sangat representatif untuk menggambarkan wajah Islam yang rahmatanlilalamin," urai dia.
![]() |
Menurutnya juga, di samping itu publik di Eropa dan Amerika Serikat, Seringkali tidak mendapat gambaran lengkap tentang Islam di negeri lain khususnya Indonesia. Yang menjadi pemberitaan yang merepresentasikan Islam selalu Timur tengah atau negara seperti Bangladesh dan Pakistan di mana sama sekali tidak bisa mewakili Islam di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT













































