Fadli menyebut partainya mendukung Novanto untuk mengikuti proses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
"Pasang badan bagaimana? Nggak ada pasang badan, tidak ada itu pasang badan. Kita dukung agar Pak Novanto melakukan klarifikasi memberikan keterangan benar," kata Fadli saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2015), malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biar bagaimana pun karena kita ini berada di satu koalisi. Kita sudah mendengarkan keterangan Pak Novanto. Proses di MKD itu kan berlaku. Itu biar diproses di MKD," sebutnya Wakil Ketua DPR itu.
Β
Meski demikian, secara pribadi, Fadli mengatakan saat ini masih percaya terhadap Novanto.
"Kalau yang dari saya dengar, tidak ada itu Novanto mencatut. Itu kan hanya manuver-manuver politik," ujarnya.
Keyakinan Fadli berdasarkan cerita Novanto saat pertemuan parpol Koalisi Merah Putih (KMP) di Hambalang, pekan lalu. Ia percaya terhadap Novanto yang dinilainya hanya menjadi korban jebakan dari manuver politik.
Pertemuan Novanto, pengusaha Reza Chalid serta Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin yang menjadi awal polemik dianggap sebagai kepentingan bermuatan politik.
"Itu kan pertemuan omong kosong saja. Kalau benar itu pertemuan penting ya mestinya di follow up dong. Bahwa posisi Pak Novanto benar, dia hanya dijebak. Ini kan hanya kan manuver politik," tuturnya.
Fadli kembali menyindir laporan dan penyerahan rekaman oleh Menteri ESDM Sudirman Said kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Bukti rekaman dari hasil penyadapan pembicaraan itu menurutnya belum jelas legal statusnya.
"Apakah itu rekaman legal atau legal? Ada tidak potensi pelanggarannya coba dilihat substansialnya," katanya.
Sebelumnya, Fadli dikritik anggota Komisi III Fraksi NasDem, Sahat Silaban. Kritikan ini karena Fadli serta Wakil Ketua DPR lainnya Fahri Hamzah paling getol membela Ketua DPR Setya Novanto. Sikap Fadli dan Fahri yang dinilai terlalu membela Novanto dinilai tak layak. (hty/rjo)