Popularitas Novanto, setelah transkrip dan rekaman percakapannya muncul ke publik, melambung tinggi. Setiap hari nama Novanto muncul di berbagai media, Mahkamah Kehormatan Dewan yang tengah menyelidiki pelanggaran kode etik orang nomor satu di DPR ini pun ikut tenar.
Seperti permintaan MKD agar masyarakat mengawal, rakyat pun tak sedetikpun berpaling dari kasus pencatutan nama Presiden dan Wapres dalam pembicaraan Novanto, pengusaha Reza Chalid, dengan Bos PT Freeport Indonesia. Kasus ini pun terus bergulir di MKD. Seiring masyarakat yang mendesak kasus ini dituntaskan, tokoh-tokoh pun menyerukan hal yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Jokowi yang namanya dicatut dalam percakapan itu, jadi orang pertama yang melontarkan sindiran tajam ke Novanto. Jokowi juga yakin MKD akan memproses kasus ini secara berkeadilan.
"Paling ramai apa, 'papa minta pulsa', diganti 'papa minta saham'," ujar Jokowi dalam sambutan Konvensi Nasional Humas 2015 (KNH) Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia di Istana Negara, Rabu (18/11/2015). Tentu saja pernyataan Presiden itu disambut tawa peserta. 'Papa Minta Saham' memang jadi trending topic di Twitter saat kasus pencatutan Presiden dilaporkan Menteri ESDM ke MKD DPR.
Sindiran yang sama dilontarkan anggota F-PDIP DPR Effendi Simbolon. Tak main-main, Effendi melontarkan sindiran kepada Novanto yang diundangnya menghadiri sidang promosi doktor di Universitas Padjajaran. Sudah jauh-jauh ke Bandung, Novanto pun harus pulang lebih cepat.
"Perkenalkan my speaker Setya Novanto. Sekarang trending topicnya sudah bukan papa minta saham, sekarang papa sudah jadi doktor," ujar Effendi yang disambut gelak tawa hadirin.
Hal itu disampaikan Effendi di sesi ucapan selamat usai sidang promosi gelar doktornya di Graha Sanusi Unpad, Jalan Dipatiukur, Bandung, Selasa (24/11/2015).
Novanto meninggalkan acara gelar promosi doktor Effendi tanpa memberikan selamat dahulu. Meski diguyur hujan besar, tak menyurutkan langkahnya meninggalkan aula Graha Sanusi. Ia pergi sesaat setelah Effendi menyindirnya di depan ratusan yang hadir di sidang promosinya.
Sindiran Effendi itu belum yang terakhir bagi Novanto. Dalam pertunjungan Ketoprak yang digelar PDIP di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jl Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/11), Novanto kembali kena sindiran.
Dalam acara pagelaran seni yang digagas oleh PDIP. Seniman kawakan Butet Kartaredjasa yang menjadi lakon dalam ketoprak itu banyak memberi sindiran, terutama tentu soal kasus Novanto di MKD DPR.
Butet yang memerankan tokoh pengkhianat Jayakatwang beberapa kali mengungkit kasus-kasus yang sedang hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat dalam dialognya. Namun tentunya disesuaikan dengan alur cerita ketoprak bertajuk 'Bangun Majapahit' itu.
Seperti contoh pencatutan nama Presiden Joko Widodo terkait saham PT Freeport oleh Ketua DPR Setya Novanto. Butet menyindir pencatutan nama tersebut dalam adegan saat Raja Jayakatwang (Butet) menerima Arya Wijaya bersama Wijaya yang kerajaannya, Singasari, kalah dari Kerajaan Kediri pimpinannya.
"Kamu ke sini benar datang untuk mengabdi pada saya? Jangan mentang-mentang kamu mencatut nama Paman Wiraraja lalu kamu bisa saya terima," kata Butet Kartaredjasa dalam lakonnya di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jl Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/11/2015).
"Kalau benar kalian mau mengabdi, baiklah. Saya akan mengampuni kalian. Dan saya akan berikan kalian wilayah Tarik untuk dikelola oleh kalian," lanjutnya disambut tawa penonton.
Acara itu dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Lalu beberapa menteri dari Kabinet Kerja di antaranya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menko PMK Puan Maharani, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Hadir juga di tengah-tengah pertunjukan Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Sekjen Partai Golkar versi Munas Bali Idrus Marham, dan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom.
Di acara itu juga Novanto kena sindiran dua kali. Politikus PDIP Miing 'Bagitu' melontarkan sindiran tajam saat memberikan bingkisan kepada para lakon ketoprak.
"Ini bingkisan, tapi bukan saham lho ya," ucap Miing dari atas panggung kembali disambut tawa penonton.
Pagelaran budaya itu selesai pada pukul 22.55 WIB. Acara ditutup dengan penyerahan bunga dari Megawati kepada para pemeran lakon.
Kini kasus papa minta saham diproses oleh MKD DPR. Benar atau salah nantinya MKD yang akan memutuskan. Rakyat berharap MKD DPR mengusut kasus ini secara fair sampai tuntas. (van/try)