"Hasil penjualan tiket akan disumbang ke anak-anak yang kena asap dan juga untuk perkembangan budaya yang berkepribadian," ungkap Ketua Panitia acara, Tuti Roosdiono dalam keterangan pers di Teater Besat, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakpus, Rabu (25/11/2015).
Ketoprak bertajuk 'Bangun Majapahit' ini disutradarai oleh seniman handal Kenthus 'Teguh' Ampiranto dan akan diperankan oleh sejumlah tokoh seni kawakan. Sebut saja Butet Kertaradjasa, Christine Hakim, Titiek Puspa, Kirun, Marwoto, Yati Pesek, dan bahkan juga pemain sepakbola Bambang Pamungkas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi nggak semua dari PDIP. Ada juga dari partai lain seperti Hanura, Nasdem, dan pihak di luar partai. Harganya beda-beda, dari Rp 200-500 ribu. Karena ini untuk amal makanya memang agak mahal ya. Tapi pemainnya nggak dibayar," kata Tuti.
Pertunjukan ini memang dimaksudkan agar para penonton dapat memetik moral dan etika yang tersaji melalui seni. Dalam konteks kekinian adalah terkait dengan program pemerintah Revolusi Mental yang sudah sejak lama diwacanakan oleh Bung Karno.
"Di sini kan diceritakan bagaimana Raja Wijaya mengajak Ranggalawe dan teman-temannya, sosok pemuda yang pergi menuntut ilmu lalu kembali lagi. Raden Wijaya mengajak untuk membuka hutan menjadi negeri yang indah. Kita ingin membawa pesan bahwa untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mudah dan butuh perjuangan," jelas Tuti.
"PDIP ingin pejabat melihat agar dapatt mereflesikan kisah ini, agar bisa dekat dengan masyarakat. Agar kesenian bisa jadi instrumen dalam memajukan negara. Ingin mengembalikan Indonesia yang sudah banyak menyimpang, dengan revolusi mental," tambah anggota panitia dari PDIP, Miing 'Bagito' di lokasi yang sama.
Pagelaran seni yang akan digelar di Teater Besar, TIM, Kamis (26/11) besok malam tersebut akan dihadiri banyak tokoh nasional dan tokoh-tokoh politik. Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri Kabinnet Kerja disebut akan datang, termasuk tentunya Megawati.
Lantas, apakah ada agenda politik di balik pertunjukan seni Jawa itu?
"Ini memang diinisiasi oleh teman-teman PDIP. Kami ingin menyampaikan bahwa kebenaran yang akan menang. Kalau apakah ada motivasi politik, sebenarnya lebih banyak pesan moral politiknya ya," tukas salah satu panitia lain dari PDIP, Andreas.
(ear/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini