Ini Detik-detik Pembunuhan Keji Siswi MTs di Hutan Jasinga

Ini Detik-detik Pembunuhan Keji Siswi MTs di Hutan Jasinga

Mei Amelia R - detikNews
Rabu, 25 Nov 2015 09:05 WIB
Foto: Mei Amelia
Jakarta -

Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkap misteri kematian siswi MTs yang ditemukan di hutan jati Tenjo, Jasinga, Kabupaten Bogor. Pelaku pembunuhan bocah berusia 12 tahun itu ternyata paman korban Anwar alias Rizal.

"Pelaku dan korban berboncengan motor dari Benhil, Jakpus ke Jasinga lewat Tangerang. Perjalanan mereka sekitar 5 jam sampai TKP," kata Direktur Reskrimun Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Tersangka mengaku melakukan pembunuhan keji itu karena takut akan diadukan oleh korban ke orangtua korban usai memperkosanya di hutan Jasinga. Korban dipukul kepalanya dengan sebongkah batu sebanyak 3 kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begini rangkaian detik-detik pembunuhan keji gadis warga Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakpus itu:

Kamis (22/10)

Pukul 14.30 WIB

Korban saat itu baru pulang sekolah dan masih mengenakan seragam sekolah. Korban menghampiri tersangka di parkiran motor di Rusun Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Korban kemudian mengajak tersangka jalan-jalan. Awalnya tersangka menolak lantaran khawatir korban akan dimarahi orangtuanya. Namun korban mendesak hingga akhirnya tersangka membawanya pergi.

Tersangka dan korban berboncengan motor dari Benhil ke Jasinga lewat Tangerang. Saat melewati Jl Parung Panjang, Bogor, hari sudah malam, korban kemudian meminta pulang.

Namun tersangka tetap melanjutkan perjalanan dengan alasan tanggung karena sudah melewati setengah perjalanan. Korban sempat bertanya-tanya pada tersangka mau ke mana mereka, namun tersangka menyuruh korban diam sambil berkata "nanti kamu juga tahu sendiri".


Pukul 20.00 WIB


Tersangka dan korban tiba di area Perhutani Petak 17 Resor Perhutani Hutan Tenjo, Jasinga, Kabupaten Bogor. Lokasi terjadinya pemerkosaan dan pembunuhan ini jauh dari perkampungan warga dan sangat sepi pada malam itu.

Sebelum tiba di lokasi pembunuhan, korban sempat meminta pulang sambil terus bertanya kepada tersangka, mau dibawa ke mana dirinya itu. Namun lagi-lagi tersangka menyuruhnya diam.

Begitu tiba di lokasi, tersangka kemudian mengajak korban berhubungan intim. Namun korban menolak karena masih kecil dan takut dimarahi orangtuanya. Korban kemudian meminta pulang.

Mendapat penolakan korban, tersangka kemudian mengancam akan ditinggal sendirian di hutan tersebut. Karena takut dengan ancaman itu, korban terpaksa mengabulkan hasrat pelaku.

Di atas tanah di hutan tersebut, korban kemudian disetubuhi hingga tersangka penetrasi. Setelah selesai berhubungan badan, tersangka kemudian mengancam korban untuk tidak menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya dan abangnya.

Sambil merapikan pakaian, korban kemudian bercetus untuk pikir-pikir akan melaporkan ke orangtuanya atau tidak. Merasa panik takut aksi bejatnya itu sampai didengar keluarga korban, tersangka kemudian mengambil sebongkah batu saat korban membelakanginya.

Tersangka kemudian memukulkan batu itu ke bahian belakang kepala korban hingga korban kesakitan sambil berkata "Aduh om sakit, kenapa pukul aku". Korban saat itu langsung terduduk ketika dihantam batu, tubuhnya bersandar ke motor tersangka.

Saat korban kesakitan, tersangka kemudian memutari motornya, lalu memukul kepala bagian atas korban. Setelah itu, tersangka memajukan motornya, hingga posisi korban terlentang di atas tanah.

Dalam keadaan tidak berdaya, korban kembali dihantam batu di bagian wajahnya. Beberapa menit setelah 3 kali memukul korban dengan batu, tersangka lalu memeriksa detak jantung korban untuk memastikan korban telah tewas.

Setelah yakin korban tewas, tersangka lalu menyeretnya sejauh 5 meter ke dalam semak-semak. Tersangka lalu membuka baju seragam korban hingga yang tersisa bra dan roknya. Baju seragam korban dibakar untuk menghilangkan jejaknya.

Tersangka lalu meninggalkan jasad korban di lokasi dan pulang ke rumahnya di Benhil, Tanah Abang, Jakpus. Jasad korban ditemukan warga Jasinga pada Jumat (23/10) pagi.

Kasus ini terungkap setelah Polda Metro Jaya menerima laporan hilangnya korban dari keluarganya. Tersangka ditangkap tim Resmob di bawah pimpinan Kasubdit AKBP Eko Hadi Santoso dan Kanit IV Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kanit V Kompol Handik Zusen, di Cikesik, Pandeglang, Banten pada Selasa (24/11) dini hari.

(mei/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads