"(Menyoal status Menteri ESDM) Itu terlalu prosedural. Harusnya menyelesaikan persoalan substansi," kata Ketua Muhammadiyah Haedar Nasir di kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (24/11/2015).
Menurutnya, hal ini hanya sebuah langkah untuk mengulur waktu saja. Masalahnya, jika kasus MKD bak macan ompong pada kasus ini maka akan berdampak pada nama baik DPR secara menyeluruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia menegaskan Muhammadiyah tak mencampuri soal copot mencopot atau dorongan agar Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR. Namun, Haedar berharap sidang MKD nanti akan dilakukan secara terbuka untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat pada DPR.
"Kami harapkan DPR saatnya berbenah termasuk lewat MKD. Kita tidak bisa lagi menunda-nunda masalah ataupun menyembunyikan masalah. Sekali kita tuntas ini, akan jadi menjadi agenda bangsa kita. Ini menyangkut kehormatan dan martabat bangsa kita," pungkasnya. (bil/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini