"Sebetulnya tidak terlalu menonjol karena biasa saja, tapi teman-temannya yang sering berulah. Sering ngerjain temannya, isengnya pas ulang tahun biasanya macam-macam bikin kejutan. Kalau dulu itu suka disiram pakai tepung, ada yang diceburkan di dalam kolam," cerita guru Biologi Anies, Puji Respati.
Hal tersebut disampaikan Puji di sela-sela acara Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan 2015 yang digelar Kemendikbud di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (23/11/2015). Selain Puji, hadir juga kepala sekolah Anies ketika tahun 1984, Wahyuntana dan guru bahasa Inggrisnya, Marudiningsih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai standar biasa saja ternyata dari hal yang biasa menjadi luar biasa. Beliau itu aktif menjadi OSIS sejak SMA, dia juga menjadi pimpinan di antara ketua OSIS lainnya," terangnya.
![]() |
Semasa SMA, Anies juga pernah dikirim dalam program pertukaran pelajar ke Kanada. Karena itu, Puji tak heran anak didiknya kini bisa jadi menteri.
Marudiningsih, sang guru bahasa Inggris dari Anies Baswedan menambahkan, tak pernah menyangka muridnya bakal menjadi menteri.
"Tidak menyangka menjadi menteri, sewaktu menjadi rektor Paramadina saja saya sudah bangga sekali apalagi jadi menteri," ujarnya.
Mantan Kepala Sekolah Anies semasa SMA, Wahyuntana, menambahkan, Anies dulu dikenal sebagai sosok baik, disiplin, jujur, ramah dan memiliki tingkat kepedulian yang tinggi. Untuk datang ke Jakarta, Wahyu diundang langsung oleh sang menteri.
"Saya bangga karena saya punya konsep semua anak didik saya harus lebih sukses dari saya," paparnya.
Peringatan Hari Guru tahun ini mengangkat tema 'Guru Mulia Karena Karya'. Pemilihan terhadap tema tersebut relevan dengan kebijakan pemerintah dan mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menghargai profesi guru, membawa pada masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan berada di tengah percaturan kehidupan masyarakat global. (mad/mad)