Kini Ada Museum dan Perpustakaan Bung Karno di Bali

Kini Ada Museum dan Perpustakaan Bung Karno di Bali

Moksa Hutasoit - detikNews
Senin, 23 Nov 2015 11:56 WIB
Foto Megawati dan putranya, Prananda saat di Korsel (Moksa Hutasoit)
Jakarta - Perpustakaan dan museum Presiden Pertama Indonesia, Soekarno berdiri di Denpasar, Bali. Ada jutaan koleksi Bung Karno, mulai dari tulisan, pidato, hingga tempat tidur sang Proklamator.

Perpustakaan dan museum ini ada di Jalan Raya Puputan, Denpasar, Bali. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Minggu (22/11) kemarin menandatangani prasasti, tanda dibukanya perpustakaan dan museum bagi masyarakat.

Koleksi perpustakaan dan museum ini terdiri dari tulisan, pidato, dan buku yang dibaca Bung Karno. Termasuk buku yang pernah ditulis olehnya. Jumlahnya bahkan mencapai 1.450.000 unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, museum juga mengoleksi benda pusaka yang mewarnai jalan hidup Bung Karno sejak masih kecil hingga menjadi presiden. Mulai dari kursi, radio, dan tempat tidur yang pernah dibeli dan dipakai di kediamannya. Ada juga koleksi lukisan dan ratusan foto sejarah terkait hidup Bung Karno.

"Ada yang asli dan ada yang hasil reproduksi. Terima kasih kepada Ibu Megawati atas kesediannya meresmikan gedung ini. Semoga generasi penerus bangsa bisa menikmati pemikiran dan prinsip-prinsip yang dipegang Bung Karno semasa hidupnya," ujar Ketua Yayasan Perpustakaan Bung Karno, Gus Marhaen, dalam pidato sambutannya seperti tertulis dalam keterangan DPP PDIP, Senin (23/11/2015).

Gus mempromosikan salah satu foto bersejarah di museum bernuansa bangunan khas Bali itu. Foto tersebut bercerita tentang Mega dan putranya, Prananda Prabowo.

"Foto itu hasil reproduksi dari foto yang dibuat pada tahun 1970-an. Ada dua bintang utama, yakni Bu Mega dan putra keduanya Prananda Prabowo, yang kini menjadi salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan. Kami merinding melihat foto itu," kata Gus Marhaen.

Karenanya, lanjut dia, dirinya mengambil inisiatif untuk menyandingkan foto tersebut dengan hasil wawancara Megawati di surat kabar Dwiwarna. Wawancara itu dilakukan setelah Megawati melahirkan Prananda Prabowo, 23 April 1971 lalu. Padahal tiga bulan sebelumnya, suami pertama Megawati dikabarkan hilang karena kecelakaan pesawat TNI AU.

"Perasaan saya setelah dianugrahi putra kedua ini tentu bahagia bercampur rasa sedih dan terharu. Sebab, kelahirannya tanpa ditunggu oleh ayahnya," kata Gus Marhaen mengutip publikasi wawancara Megawati di surat kabar Dwiwarna.

Dalam wawancara itu, sambung dia, Mega juga mengungkapkan asal nama Prananda, serta harapan agar putranya itu melanjutkan cita-cita sang ayah dan kakeknya, Soekarno. "Insya Allah putra-putra saya ini melanjutkan cita-cita sang ayah, terutama meneruskan cita-cita perjuangan kakeknya," cetus Gus Marhaen disambut tepuk tangan.

Acara ini dihadiri juga oleh Istri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bintang Puspayoga, Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Wasekjen DPP PDIP Eriko Sotarduga, dan Anggota DPR Rieke Diah Pitaloka. (mok/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads