"Sudah pasti, segala sesuatu yang abnormal itu dilakukan investigasi lebih lanjut," ucap Nasir saat dihubungi via telepon, Minggu (22/11/2015) pagi.
Dikatakan Nasir, pihaknya akan mencari tahu apa penyebab Lion Air JT 898 delay hingga akhirnya menyerbu pesawat Lion Air lainnya. Dirinya mengaku belum tahu banyak mengenai kasus ini karena tengah berada di Bima, Nusa Tenggara Barat, sejak Jumat (20/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya belum berani komentar kenapa sampai penumpang mengadang, membuat suatu keonaran, sampai tidak normal begitu, kenapa? Apakah penumpang sudah emosional tinggi sekali, atau memang keamanan airlines-nya yang tidak mengantisipasi, saya belum bisa menilai. Akan dilihat secara jeli, awal mulanya kenapa, apakah penumpang tidak dilayani dengan baik, apakah delay, nanti dikumpulkan secara komprehensif," sambungnya menegaskan.
Lion Air belakangan memang menjadi sorotan media nasional, bahkan internasional. Baru-baru ini maskapai milik anggota Wantimpres Rusdi Kirana ini juga dihebohkan soal insiden suara desahan di kokpit. Kasus tersebut juga tengah diselidiki Kemenhub.
"Terkait dengan berkali-kalinya operator Lion Air ini abnormal condition, perlu secara komprehensif dilakukan penyelidikan oleh pihak-pihak terkait. Seperti terkait desahan yang terjadi di ruangan kokpit. Akan diinvestigasi, dibuka rekaman itu, apakah benar itu. Kalau itu terjadi kenapa, apakah pilotnya hanya bercanda atau apa. Perlu investigasi lebih dalam lagi. Nanti dibuka rekamannya, disingkronkan dengan interview pilotnya...di situ ada kopilot nanti dikorscek juga," paparnya.
Ditambahkan Nasir, dirinya juga menyoroti soal tidakan penumpang yang membuka emergency exit saat insiden delay berujung chaos di Bandara Soekarno-Hatta. Hal tersebut menyalahi aturan.
"Tindakan calon penumpang membuat indikasi ancaman keamanan keselamatan. Membuka emergency exit itu sudah salah. Membuka sesuatu yang ada di pesawat khususnya untuk emergency exit atauΒ sliding craft, itu harus menunggu aba-aba dari cabin crew. Tidak semua orang boleh membuka itu," ujarnya.
Kericuhan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta Sabtu (21/11) pagi ketika pesawat Lion Air JT 898 rute Cengkareng-Makassar mengalami delay. Pihak Lion Air menyebut delay itu karena masalah operasional.
"Jadi ada JT 898 itu rute Cengkareng-Makassar berangkat 04.30 WIB, nah itu memang ada delay karena masalah operasional," ucap Humas Lion Air, Andy M Saladin saat dihubungi detikcom, Sabtu (21/11/2015).
Lantaran pesawatnya tak kunjung berangkat, para penumpang JT 898 pun 'menyerbu' pesawat Lion Air lainnya dengan rute yang sama yaitu JT 778. Andy menyebut pesawat JT 778 itu on schedule.
"Kemudian ada JT 778 rute sama itu berangkat 08.15 WIB atau 08.30 WIB, kalau saya enggak salah ya. JT 778 itu on schedule. Saat mereka boarding, penumpang JT 898 menerobos masuk ke JT 778 sehingga terjadi kegaduhan dan buntutnya ya delay semua," ucap Andy.
Sebelumnya, Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait menyebut delay terjadi karena ada pergantian pesawat. Setelah terjadi kericuhan itu, lalu kedua pesawat baru diterbangkan di waktu berdekatan sekitar pukul 11.00 WIB. (hri/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini