Saat detikcom berkesempatan menyambangi kawasan Causeway Bay yang berada di bagian timur Hong Kong, memang wilayah itu ditujukan bagi para penggila belanja. Mulai dari mal hingga kios-kios kecil bertebaran di sepanjang jalan.
Sejumlah mal yang pasti dilirik tukang belanja seperti Sogo, Times Square, World Trade Centre hingga Hysan Place siap menyambut. Namun bagi yang memiliki bujet terbatas bisa tawar menawar harga untuk berbagai produk fashion di Jardine's Crescent.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hampir sebagian besar mal dan butik di kawasan Causeway Bay buka hingga tengah malam sehingga tak perlu khawatir kehabisan waktu. Berbagai produk seperti pakaian, sepatu, perawatan kulit, makanan kecil hingga elektronik pun bisa menjadi pilihan.
"Memang kawasan ini terkenal sebagai surga belanja. Selain harganya juga relatif murah karena kan tidak kena tax," kata Wakil Kepala KJRI Hong Kong, Rafarel Walangitan ketika berbincang di salah satu jalan di Causeway Bay, Hong Kong, Kamis (19/11/2015) malam.
Namun ada yang membikin penasaran ketika detikcom melihat orang berlalu lalang dengan menarik koper besar. Rasa penasaran pun menggelitik dan mencoba mencari tahu siapa sebenarnya orang-orang berpakaian necis yang membawa koper-koper besar itu.
![]() |
Awalnya detikcom berasumsi bahwa mereka adalah para tenaga kerja Indonesia yang pulang kerja. Namun dandanan dan wajah mereka tak mirip dengan orang Indonesia.
Asumsi pun mengembang bahwa mereka adalah orang-orang yang bekerja di bidang marketing. Koper yang selalu mereka bawa berisi barang dagangan yang mereka tawarkan door to door.
Dugaan itu diperkuat karena sebagian besar dari mereka mengenakan busana yang resmi. Namun ada pula dari mereka yang mengenakan gaun dan sepertinya jauh dari pekerjaan di bidang marketing. Lama menduga-duga, jawaban pun akhirnya didapatkan.
"Oh mereka itu biasanya turis-turis dari China. Jadi menginap di flat-flat murah lalu kalau belanja sambil membawa koper untuk belanjaan. Kalau sudah penuh mereka kembali ke flat dan jalan-jalan lagi," kata Rafael.
![]() |
Warna-warni neon iklan di bawah gedung-gedung tinggi menjulang di Hong Kong pun membuat pemandangan orang-orang itu sangat menarik untuk diperhatikan. Satu per satu mereka menyambangi toko-toko dan berbelanja.
"Biasanya memang seperti itu. Mungkin karena harga di Hong Kong terhitung lebih murah karena tidak kena tax," pungkas Rafael. (dhn/faj)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini