"Saya akan melanjutkan program Ahok seperti e-budgeting. Itu sangat bagus, transparan. Begitu juga MRT dan LRT," kata Adhyaksa saat menerima dukungan dari 'Eksponen Muda Lintas Iman' di Tartine Cafem fX Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).
Mantan Menpora ini juga bercerita tentang tokoh yang dia sukai, yaitu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Menurutnya, Jonan berani melakukan perubahan dan hasilnya bisa dinimati banyak orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalo kita ngomong tapi tidak sama dengan perbuatan, itu tidak cocok untuk jadi pemimpin. Kita harus mencontohkan perbuatan yang baik. Itulah revolusi mental," sambung Adhyaksa.
Kepada para tokoh tersebut, Adhyaksa mengungkapkan bagaimana dia didukung oleh PKS. Hanya saja, dia menegaskan bahwa pintu jalur independen tetap terbuka.
"Saya dulu diendorse oleh PKS. Karena saya bukan kader asli. Tapi sekarang banyak yang mencalonkan diri dari PKS. Soal jumlah KTP, kecil lah. Saya lebih baik independen daripada ikut dengan partai yang menganut politik transaksional," ungkap Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka ini.
Adhyaksa juga menitipkan pesan kepada para pendukungnya. Dia meminta tidak ada kampanye hitam di jalannya menuju kursi DKI-1.
"Saya ucapkan ke teman-teman pendukung saya. Jangan pernah menjelek-jelekan. Biarpun saya diserang, tidak boleh menjelek-jelekan. Kita juga tidak ingin ada black campaign," ujar Adhyaksa. (imk/tor)











































