"Kita tidak pungkiri bahwa yang terjadi hari ini dari internal pengurus dalam kategori bahwa ada kata-kata yang menyinggung. Tetapi ini memang proses hukumnya ada di kepolisian, secara internal kita akan mengevaluasi artinya menyeluruh dari tingkat pengurus sampai tingkatan grass root," jelas Richard kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Sementara soal Febri sendiri, Richard mengatakan pihaknya masih akan melakukan evaluasi lebih mendalam. Ia juga belum memastikan apakah akan mencopot Febri setelah kasus itu atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena terus terang memang The Jak ini swadaya masyarakat, tidak ada yang menopang, gubernur pun enggak nopang saya. Soal sanksi atau pencopotan sebagai Sekjen saya belum tahu karena nanti harus ada rapat pleno harus pembahasan AD/ART mengingat ini organisasi. Tidak bisa tiba-tiba besok diganti," paparnya.
Ia tambahkan, pihaknya juga masih menunggu keputusan yang inkrah atas kasus Febri ini. "Saat ini belum ada rapat karena belum ada keputusan vonis tetap. Saya ke Bobotoh inisiatif sendiri supaya suasana cair, saya langsung ke Haji Umuh (manajer Persib) karena arahan kapolda," katanya.
Klinik Hukum
Selain melakukan evaluasi, Richard juga mengatakan pihaknya akan membuat klinik hukum. Ini dilakukan agar pengurus dan simpatisan Persija lebih berhati-hati dalam bertutur kata di media sosial.
"Tentunya kita akan evaluasi jajaran pengurus, pasca ini kita juga akan mendirikan klinik hukum supaya temen-temen yang kadang tidak paham betul hukum, kami akan lakukan pendidikan penulisan karena ternyata ada juga kata-kata yang berisiko jika dituliskan," lanjutnya.
Ia juga memahami ada suporter massa cair yang tidak terstruktur dalam organisasi TheJakmania. Massa cair inilah yang tidak bisa diprediksi oleh Jakmania.
"Supporter The Jakmania itu ada massa cair yang tidak mempunyai pakem, yang tidak bisa diprediksi. Paling tidak kita mencoba upaya pencegahan agar tidak seperti itu (rusuh). Ada korlap korwil, itu tugas mereka sebagai yang punya massa secara grass root-nya," tuturnya. (mei/ega)