"Mengganggu karena kita punya anak kecil, bayi. Nanti kalau dampaknya ke kesehatan anak bagaimana?" ujar Boing (28), seorang warga yang juga petugas pintu air, saat ditemui di Jl Sunter Kemayoran, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).
Sementara itu seorang ibu yang sedang menggendong bayi juga mengeluh hal yang sama. Dia khawatir kesehatan anaknya terganggu apabila terus menerus terpapar asap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pembakaran sampah ini dilakukan oleh PT Mitra Karunia Indah (MKI). PT MKI bekerjasama dengan ITC Cempaka Mas dalam mengelola pemusnahan sampah.
Kepala Supervisor PT MKI Sugiantana menjelaskan pembakaran sampah baru dilakukan dalam dua hari terakhir. Tujuannya untuk mengurangi kapasitas sampah dari dalam gedung.
"Sebelum dibangun (tungku) sampah dibuang ke TPS, kerjasama pihak Sudin Kebersihan langsung ke Bantargebang. Percobaan bakaran sampah sudah dua hari, kemarin sama sekarang," ujar Sugiantana.
Β
Sugiantana sudah menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi asap yang berdampak pada warga sekitar. Salah satunya dengan cara meninggikan cerobong asap.
"Masalah asap, rencana cerobong akan ditinggikan lagi, supaya asap lebih menyebar. PT Mitra Karunia Indah sebagai pengelola. Bekerjasama (dengan ITC), setiap gedung harus memiliki tungku pembakar. Kalau perizinan kurang tahu, yang pasti kami dengan ITC Cempaka Mas saling koordinasi tentang tungku ini," papar Sugiantana.
Selain meninggikan cerobong asap, Sugiantana mengatakan pihaknya juga akan mencoba mengatur jadwal pembakaran sampah. Misalnya dilakukan malam hari.
"Sedang percobaan, ke depannya mungkin pembakaran bisa siang, pagi atau malam. Tapi kalau ada protes kayak gini nanti kami sampaikan. Mungkin jalan keluarnya bisa dilakukan pembakaran di malam hari atau meninggikan cerobong tungku pembakaran sampah," tuturnya.
![]() |