Acara yang digelar di kampus UMY, Rabu (18/11/2015) malam itu, dihadiri para mantan Ketua Umum PP Muhamadiyah, tokoh dan pengurus PP Muhammadiyah, termasuk Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Bawono X yang hadir dan menyampaikan pidatonya.
Sri Sultan HB X menyatakan Muhammadiyah mendapatkan kebahagiaan dengan dianugerahkanya gelar pahlawan nasional kepada mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ki Bagoes Hadikoesumo. Ki Bagoes mendapat gelar pahlawan nasional atas jasa-jasanya sebagai anggota BPUPKI (Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18 Agustus 1945. Ki Bagoes juga berperan dalam penyusunan pembukaan UU dasar 1945.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip cucu Ki Bagoes, Afnan Hadikusumo, Sultan mengatakan, Ki Bagoes adalah seroang pahlawan nasional yang tidak bermakam. Karena makamnya di pemakaman umum Kuncen Yogyakarta telah digunakan untuk makam orang lain. Dan keluarga sama sekali tidak mempermasalahkanya.
Sultan mengatakan, Muhamadiyah yang lahir di Yogyakarta sebagai gerakan pemurnian dan pembaharu Islam adalah salah satu 4 pilar utama Yogyakarta. Yakni Muhammadiyah, Tamansiswa, UGM, dan Keraton. Jikalau 4 pilar ini bersinergi niscaya akan menjadi kekuatan moral dahsyat yang bisa memberikan nilai tambah dan akselerasi tercapainya tema gerakan Islam pencerahan keadaban bangsa, kata Sultan.
Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, mengatakan Muhammadiyah yang lahir di Yogyakarta dan tumbuh menjadi kekuatan nasional tak lepas dari dukungan yang diberikan dari Sri Sultan HB VII, HB VIII, HB IX dan HB X. Dukungan dari keraton ini telah membawa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang membawa misi dakwah dengan wajah yang kultural yang punya makna budaya dan kebudayaan.
Pada Resepsi Milad ini, Muhammadiyah melaunching 'Gerakan Iuran Anggota Muhammadiyah' Rp 10.000 per orang per bulan. Gerakan ini untuk mewujudkan Muhammadiyah yang berkemandirian.
(bal/miq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini