Melihat Persiapan Bendungan Katulampa Hadapi Banjir Saat Musim Hujan

Melihat Persiapan Bendungan Katulampa Hadapi Banjir Saat Musim Hujan

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 18 Nov 2015 16:11 WIB
Bendungan Katulampa (Foto: Yulida Medistiara/detikcom)
Jakarta - Berbagai persiapan dilakukan oleh pemerintah untuk menghadapi banjir pada musim hujan mendatang. Salah satunya adalah menyiapkan Bendungan Katulampa yang sempat mencapai level siaga 1 saat hujan deras mengguyur Bogor dan sekitarnya beberapa waktu lalu.

Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Balai Besar Ciliwung Cisadane (BBCC) melakukan persiapkan menghadapi banjir, salah satunya memasang hexapod pada Bendungan Katulampa.


Foto: Yulida Medistiara/detikcom


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ciliwung Cisadane BBCC, Puji Sutarto mengatakan saat ini telah menggunakan sistem software telemetry untuk memantau kondisi ketinggian air di beberapa titik dari Bendungan Katulampa hingga Jakarta. Sistem telemetry memiliki sensor yang ada di bawah papan pengukuran ketinggian permukaan air di setiap pos pintu air.

Foto: Yulida Medistiara/detikcom


"Melalui sistem itu kita akan tahu berapa ketinggian air dan curah hujan di tiap-tiap pintu air. Secara otomaris itu terkoneksi dengan telemetry ke Balai Besar Ciliwung. Kalau di sini sudah 200 cm nanti 9 jam lagi sudah siap-siap (air) masuk ke dalam Kampung Melayu," ujar Puji kepada wartawan saat meninjau Bendungan Katulampa di Bogor, Rabu (18/11/2015).

Setelah info tersebut sampai, BBCC akan menangani sesuai SOP di hilir (Jakarta). Misalnya dengan menyiapkan pompa , satgas dan perahu untuk evakuasi.

Menurut Puji, masyarakat sering kali mendapat asumsi yang salah terkait banjir, misalnya Jakarta banjir karena Bendungan Katulampa pintunya dibuka. Padahal, Bendungan Katulampa ini tidak memiliki pintu seperti Pintu Air Manggarai.

"Yang simpang siur di masyarakat sering tidak mengerti kalau Bendungan Katulampa ini hanya berupa bendung saja, bukan bendungan untuk menampung air, tapi alirannya hanya dibuang dan tertahan jembatan dan hexapod," imbuhnya.

Bendungan Katulampa telah dibangun sejak tahun 1911 di jaman kolonial Belanda, dulu tujuannya untuk irigasi sekitar 7.000 hektar tanah di Bogor, Depok, dan Jakarta. Namun, kini beralih fungsi irigasinya menjadi sekitar 300 hektar dan dimanfaatkan untuk memantau banjir.

Bendungan Katulampa (Foto: Yulida Medistiara/detikcom)


Selain itu pemerintah juga melakukan perbaikan infrastruktur dan kontrol di lapangan. Pada tahun 2013, BBCC sudah pernah melakukan revitalisasi tebing dan menambah 1.500 hexapod aliran jembatan Ciliwung (di Kebun Raya Bogor) dan jembatan Sempur.

"2013 kami sudah melakukan revitalisasi bendung, rencananya tahun depan kami akan menambahkan 3.000 hexapod ya biar bendung ini aman. Idealnya hexapod ada 6.000 yang tujuannya untuk mengamankan dasar hilir bendung karena di setiap terjunan kalau dibiarkan akan tergerus dan bangunan ini akan hancur," imbuh Puji.

Sementara itu Pengawas Lapangan Proyek Normalisasi Kali Ciliwung di sekitar Kebun Raya Bogor, Pungki Yuliansyah mengatakan pemasangan hexapod di aliran sungai Ciliwung di kawasan Kebun Raya Bogor sudah mencapai tahap 80%. Sementara revitalisasi tebing dan pemasangan 1.100 hexapod yang dipasang di Jembatan Sempur dan Ciliwung sudah mencapai 90% pada proyek yang dilakukan sejak Juli 2015.

"Setelah kami dapat info di tebing raya ada longsor lalu kami lakukan revitalisasi ini, tujuannya untuk pengamanan karena kan banyak pengunjungnya. Sekarang dengan adanya banjir jadi tidak ada gangguan aliran," ujar Pungki di temui secara terpisah, di Kebun Raya Bogor, Bogor.Β 




(slm/slm)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads