"Sudah, kita mendapatkan surat itu pada 19 Oktober 2015," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro saat dihubungi, Rabu (18/11/2015).
Setelah surat itu diterima, Dirut Pertamina langsung melakukan tindak lanjut. Direktorat Pemasaran Pertamina diminta menindaklanjuti soal negoisasi dengan PT Orbit Terminal Merak terkait kontrak storage penyimpanan BBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertamina bergerak secara hati-hati menindaklanjuti surat tersebut. Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang bahkan melibatkan Satuan Pengawas Intern (SPI), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta pihak legal Pertamina terkait negoisasi dengan PT Orbit Terminal Merak tersebut.
"Karena kita tidak mungkin mengerjakan segala sesuatu tanpa mengacu pada good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik. Apalagi kita melihat kalau transaksi-transaksi ini dilihat secara seksama, bahkan tadi Pak AB (Ahmad Bambang) sudah menyatakan sudah mengundang BPKP untuk memeriksa gitu ya, ada SPI, ada legal pertamina. Jadi ini menunjukkan kalau hal-hal yang terkait transaksi tersebut diperiksa secara seksama," papar Wianda.
![]() |
Pihak DPR melalui Kepala Bagian Tata Usaha pimpinan DPR Hani Tahapari menegaskan katebelece yang beredar itu palsu. Hani mengatakan terdapat kejanggalan dalam katebelece itu, salah satunya posisi kop lambang DPR yang secara resmi dalam setiap surat harusnya berada di sebelah pojok kanan. Namun, dalam katebelece itu lambang DPR berada di tengah.
"Surat ini tidak pernah kami keluarkan dari Ketua DPR RI. Setiap surat keluar itu mesti dari kami, ini tidak. Dan kami katakan palsu," kata Hani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/11) tadi siang.
Setya Novanto juga sudah membantah pernah membuat dan mengirim katebelece ke Pertamina. Soal kop DPR yang ada di surat itu, Novanto menduga dibuat oleh orang lain:
"Saya tidak pernah merasa membuat dan mengirim surat ke Pertamina," kata Novanto.
Berikut isi lengkap katebelece tersebut:
(Logo DPR)
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
Drs Setya Novanto
Ketua DPR-RI
Jakarta, 17 Oct 2015
Kepada Yth
Bapak Dwi Soetjipto
Direktur Utama Pertamina
Dengan hormat,
Sesuai dengan pembicaraan terdahulu dan informasi dari Bapak Hanung Budya Direktur Pemasaran dan Niaga sekiranya kami dapat dibantu mengenai Addendum perjanjian jasa penerimaan, penyimpanan dan penyerahan bahan bakar minyak di terminal bahan bakar minyak antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Orbit Terminal Merak yang sudah diterima beberapa minggu lalu dan lampiran sebagai berikut:
1. Surat No 004/F10000/2015-S0 Tanggal 1 Juli Notulen Rapat Negosiasi Awal dengan PT. Orbit Terminal Merak.
2. Surat No 343/F10300/2015-S5 Tanggal 7 Juli 2015 Perihal Penyesuaian Kapasitas Tangki Timbun Orbit Tanking Merak.
3. Surat No 055/OT-JKT/VII/2015 Tanggal 27 Juli 2015 Penyesuaian Kapasitas Tangki Timbun PT. Orbit Terminal Merak.
4. Surat No 337/F10000/2015-S0 Tanggal 3 Agustus 2015 Review Kerjasama Pemanfaatan Terminal BBM Merak.
5. Surat No 061/OT-JKT/VIII/2015 Tanggal 8 Agustus 2015 Tanggapan Review Kerjasama Pemanfaatan Terminal BBM Merak
6. Surat No 357/F10000/2015-S0 Tanggal 14 Agustus 2015 Penurunan Thruput Fee Kerjasama Pemanfaatan Terminal BBM Merak
7. Surat No 064/OT-JKT/VIII/2015 Tanggal 24 Agustus 2015 Tanggapan Penurunan Thruput Fee Kerjasama Pemanfaatan Terminal BBM Merak.
8. Surat No 1036 - BUM/KMD/10/2015 Tanggal 07 Oktober 2015 Konfirmasi Kontrakan PT. Orbit Terminal Merak
Terimakasih atas perhatian Bapak
(tor/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini