"Tantangan kerjasama selama ini seperti Indonesia belum membuka kedutaan besar di Belarusia," ujar Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Belarus Vladimir Lopato-Zagorsky di sela pembukaan kantor Konsul Kehormatan Belarusia di Surabaya, Jalan Basuki Rahmat 149, Surabaya, Senin (16/11/2015).
Hubungan kerjasama antar manusia sudah dilakukan sejak negara tersebut menjadi bagian dari Uni Soviet. Kemudian, hubungan diplomatik antara pemerintah Indonesia dengan Republik Belarusia sejak Tahun 1993.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia adalah negara yang sangat penting untuk bekerjasama di bidang perdagangan hingga kultur dan pendidikan," terangnya.
Perdagangan kedua negara ini mencapai 220 juta dolar amerika. Dari jumlah tersebut yang terbanyak adalah potasium untuk kebutuhan industri pupuk PT Petrokimia Gresik. Sedangkan produk dari Indonesia variannya cukup banyak seperti di bidang sayur-sayuran, buah-buahan, furniture, cengkeh.
Belarusia sudah melakukan pendekatan ke pemerintah RI baik melalui surat maupun tersirat, agar membuka Kedutaan besar RI di Belarus. Dengan adanya kantor dubes kedua negara (Indonesia dan Belarusia) diharapkan dapat meningkatkan hubungan di berbagai bidang seperti perdagangan, pariwisata hingga pertukaran pelajar.
"Yurisdiksi (kedutaan besar Indonesia untuk Belarusia) ada di Moskow. Memang selama ini cukup supportif dan baik. Tapi akan lebih efektif lagi membuka kedutaan besar di Republik Belarusia," tandasnya. (roi/dnu)