Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyampaikan keprihatinannya. Ia berharap peristiwa ini menjadi yang terakhir dan tak terulang kembali.
"Itu terjadi Almarhum Andra dalam masa tugasnya meninggal, dan ini menjadi pengalaman buruk, pahit. Saya berharap ke depan ini tak terulang lagi. Kita harus jaga, bahwa itu memang suatu kewajiban bagi mahasiswa kedokteran untuk kemudian ditugaskan di tempatkan di luar daerah, terluar, terbelakang untuk masyarakat pinggiran," ujar Puan usai rakor di kantornya, Kementerian PMK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Menko PMK Puan Maharani saat membuka rakor antisipasi banjir dan tanah longsor (Foto: Hardani/detikcom) |
Puan menambahkan sejauh ini dirinya masih melakukan komunikasi dengan Menkes Nila Djuwita Moeloek terkait penyebab meninggalnya Andra karena sakit komplikasi. Dengan kejadian ini, ia berharap perlu kesiapan dalam penempatan tenaga medis seperti dokter ke daerah terpencil.
"Jadi, diperlukan kesiapan, hal lain yang diperlukan. Dari keterangan ibu Kemenkes bahwa almarhum itu sakit. Saya masih ingin menyempatkan menanyakan almarhum itu meninggal karena apa?" tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dokter Andra meninggal pada Rabu (11/11), karena komplikasi penyakit campak yang menyerang selaput otak. Perawatan terbaik belum sempat dirasakan dokter muda ini karena kendala sulitnya transportasi di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.
(hty/erd)