Dari Wiro Sableng yang Laris Bak Kacang Goreng, Hingga Enny Arrow yang Ilegal

Nostalgia Pasar Buku Senen

Dari Wiro Sableng yang Laris Bak Kacang Goreng, Hingga Enny Arrow yang Ilegal

Ahmad Masaul Khoiri, - detikNews
Jumat, 13 Nov 2015 08:20 WIB
Foto: Masaul/detikcom
Jakarta - Hasan (55), penjual buku di Pasar Senen, Jakarta masih ingat masa itu. Buku diburu orang, apalagi yang namanya buku novel cerita silat Wiro Sableng. Buku karangan Bastian Tito itu amat dinanti pembelinya. Cerita novel tentang Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 itu menjadi kisah tersendiri di masa emas Pasar Buku Senen.

Tak hanya Wiro Sableng, cerita erotis di stensilan Enny Arrow juga laris manis. Tapi buku ukuran kecil ini djual secara diam-diam alias ilegal. Maklum, buku Enny Arrow ini buku porno dan bila ketahuan bisa ditangkap polisi.

"Kalau Wiro Sableng ciptaan Bastian Tito. Bentuk bukunya kayak komik tapi nggak bergambar. Cerita tentang silat, pendekar 212. Dulu bisa jual 800 eksemplar sekali terbit dalam satu minggu. Laris soalnya kayak kacang goreng. Penggemar bukunya pun mulai anakβ€”anak, dewasa, mau sopir juga ada yang beli dan baca," jelas Hasan saat ditemui di kiosnya, di Pasar Buku Senen, Kamis (12/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau Enny Arrow pembelinya biasanya orang-orang dewasa. Anak sekolah pun banyak, yang sekedar ingin tahu. Ada juga dokter beli buku itu, katanya buat therapy pasiennya. Dia sering beli, belinya pun banyak. Ternyata dia dokter seksologi," tambah Hasan bertutur.

Bila menjual buku Wiro Sableng, Hasan memajangnya di etalase kiosnya. Tapi tidak dengan Enny Arrow, stensilan itu pun diberikan bila pembeli bertanya. Tidak sembarang orang juga dia beri. Khusus soal Ennya Arrow, Hasan tak pernah tahu siapa penulisnya. Hanya ada beberapa orang yang selalu berganti dan menyuplai buku itu.

Pasar Buku Senen berjaya di era 90'an. Di masa itu, penghasilan besar bisa diraih Hasan, cukup untuk menyekolahkan anak-anaknya.

Selain Wiro Sableng dan Enny Arrow di masanya yang banyak dicari, ada lagi kisah novel dari Freddy S. Kisah-kisah romantis banyak terdapat di novel itu, walau tak sevulgar kisah di Enny Arrow.

"Freddy s, itu buku novel yang ceritanya romantis, atau cerita roman. Kalau dulu tidak boleh dibaca sama anak di bawah umur. Bukunya juga nggak dilarang pemerintah dalam penjualannya. Karena cerita nggak vulgar, novel tersebut juga di sertai keterangan 17+. Buku itu juga termasuk novel paling laris. Dulu sebelum reformasi, banyak yang beli mahasiswa, anak sekolah, ada yang beli banyak sampai 5-10 judul buat bacaan ketika liburan di kampung," tutur dia mengenang. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads