Ini Penjelasan BMKG Mengenai Gempa 5,6 SR di Yogya

Ini Penjelasan BMKG Mengenai Gempa 5,6 SR di Yogya

Rina Atriana - detikNews
Kamis, 12 Nov 2015 06:08 WIB
Foto: BMKG
Jakarta - Gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya kira-kira pukul 18.45 WIB, Rabu (11/11). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan gempa terjadi karena adanya pergeseran lempeng di zona interplate (antar lempeng).

"Gempa terjadi di zona interplate bukan intraplate yaitu pada zona benioff (batas lempeng di mana gempa bumi terjadi)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG M Riyadi, Rabu (11/11/2015) malam.

Gempa interplate artinya gempa terjadi di batas antar dua lempeng. Ada pun gempa intraplate yaitu gempa terjadi di lempeng itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Benda-benda di Meja Warga Semarang Bergetar karena Gempa Yogya

Meski cakupannya luas, BMKG telah memastikan gempa di Yogya tak berpotensi tsunami. Lebih jauh Riyadi menyebut gempa Yogya masuk ke dalam gempa kategori menengah.

"Kedalamannya 93 kilometer, tidak begitu dangkal, semakin dalam cakupannya akan semakin luas. Sebetulnya tidak besar sekali, itu kategori menengah," ujar Riyadi.

Sementara itu Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, kemiringan bidang (dip) di gempa Yogya adalah 30 derajat. Hal tersebut disampaikan Daryono melaluiย blog pribadinya pada Rabu (11/11).

"Gempabumi ini dibangkitken oleh mekanisme sumber berupa penyesaran dengan arah gerakan dominan turun (normal fault) sebagai release tension implikasi dari subducted plate," tulis Daryono.

"Mekanisme sumber ini relevan dengan kedalaman hiposenter (pusat gempa) yang merupakan gempabumi menengah di mana gaya tekan sudah tidak terlalu dominan, tetapi gaya tarikan ke bawah sudah mulai efektif bekerja," paparnya. (rna/rjo)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads