"Gempa terjadi di zona interplate bukan intraplate yaitu pada zona benioff (batas lempeng di mana gempa bumi terjadi)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG M Riyadi, Rabu (11/11/2015) malam.
Gempa interplate artinya gempa terjadi di batas antar dua lempeng. Ada pun gempa intraplate yaitu gempa terjadi di lempeng itu sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski cakupannya luas, BMKG telah memastikan gempa di Yogya tak berpotensi tsunami. Lebih jauh Riyadi menyebut gempa Yogya masuk ke dalam gempa kategori menengah.
"Kedalamannya 93 kilometer, tidak begitu dangkal, semakin dalam cakupannya akan semakin luas. Sebetulnya tidak besar sekali, itu kategori menengah," ujar Riyadi.
Sementara itu Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, kemiringan bidang (dip) di gempa Yogya adalah 30 derajat. Hal tersebut disampaikan Daryono melaluiย blog pribadinya pada Rabu (11/11).
"Gempabumi ini dibangkitken oleh mekanisme sumber berupa penyesaran dengan arah gerakan dominan turun (normal fault) sebagai release tension implikasi dari subducted plate," tulis Daryono.
"Mekanisme sumber ini relevan dengan kedalaman hiposenter (pusat gempa) yang merupakan gempabumi menengah di mana gaya tekan sudah tidak terlalu dominan, tetapi gaya tarikan ke bawah sudah mulai efektif bekerja," paparnya. (rna/rjo)