Luhut menegaskan, SE tersebut bukan bermaksud mengekang kebebasan berekspresi atau ingin mengembalikan pemerintahan yang otoriter seperti zaman Orde Baru (Orba).
"Enggak akan mengekang, sesuai ikuti aturan main. Saya bilang ke Kapolri, you go a head. Saya tanggung jawab. Saya hanya ingin aturan yang ada disepakati. Tulisan penghinaan itu keterlaluan," tegas Luhut, di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Negara ini harus kita disiplinkan. Ada rule yang harus kita sepakati karena karena kalau tidak negara ini menjadi negara liar. Tidak ada tanggungjawab," ujarnya.
Sambil bercanda, Luhut mengaku selalu sakit gigi setiap membaca sosial media yang sudah kebablasan dalam mengutarakan ketidaksenangan atau mengungkapkan kebencian terhadap sesama anak bangsa.
"Saya setiap baca sosmed ini selalu sakit gigi, kalau didiamkan membuat bangsa ini menjadi pendendam," ujar Luhut dengan canda.
(rvk/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini