Cucu Tanya Gusti Nurul: Eyang Kenapa Nggak Mau Sama Pak Sukarno?

Kembang Mangkunegaran Berpulang

Cucu Tanya Gusti Nurul: Eyang Kenapa Nggak Mau Sama Pak Sukarno?

Salmah Muslimah - detikNews
Rabu, 11 Nov 2015 18:40 WIB
Gusti Nurul (Foto: Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Jakarta - "Eyang, kenapa nggak mau sama Pak Sukarno? Pak Sukarno kan cakep banget?"

Pertanyaan itu pernah dilontarkan oleh cucu Gusti Nurul dan diceritakan dalam blog sang cucu "My Life in Words" milik R.Aj.Dwinandini Wiragasari.

Di awal tulisan, Dwi mengaku tak tahuΒ  eyangnya yang merupakan puteri tunggal Mangkunegoro VII dari Kerajaan Mangkunegaran, Surakarta, itu punya banyak pengagum. Menurutnya Gusti Nurul memang pantas dikagumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walaupun berdarah biru tapi beliau rela meninggalkan semua hal yang berhubungan dengan istana untuk ikut suaminya bertugas. Suami yang beliau pilih sendiri, bukan lewat perjodohan," tulis Dwi dalam blognya yang dikutip detikcom, Rabu (11/11/2015).

(Repro buku "Gusti Noeroel/ Foto: Reno Hastukrisnapati/detikcom)



Dwi mengatakan, Gusti Nurul pernah bercerita kepadanya semasa muda pernah ditaksir oleh Sutan Sjahrir dan Sukarno. Namun cinta keduanya tak dibalas oleh Gusti Nurul.

"Saya pernah bercanda dengan beliau, saya tanya "Eyang, kenapa nggak mau sama Pak Sukarno? Pak Sukarno kan cakep banget". Eyang cuman bilang, "Iya memang ganteng. Tapi kalau ndak suka masa iya mau dipaksa," kisah Dwi.

"Belakangan saya tau dari ibu saya kalau eyang menolak dipoligami. Sekalipun Presiden RI pertama yang mau menikahinya," tambahnya.

Selain soal prinsipnya menolak poligami, Gusti Nurul juga berprinsip bahwa perempuan tidak hanya berada di dapur. Perempuan juga bisa aktif berkegiatan dan bersosialisasi dengan dunia luar.

"Maka itu saat masih tinggal di istana, eyang belajar berkuda yang biasanya hanya dipelajari anak laki-laki. Eyang juga bergaul dengan anak-anak Belanda. Eyang juga aktif di berbagai perkumpulan saat usianya tidak lagi muda," kata Dwi.

Gusti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardani merupakan Kembang Mangkunegaran yang banyak disukai para tokoh besar. Salah satunya adalah Presiden ke-1 RI Sukarno yang terpikat pada kecantikan dan kecerdasannya. Gusti Nurul pernah diundang ke Istana Cipanas oleh Sukarno untuk makan bersama.

Sukarno juga pernah meminta Basuki Abdullah untuk melukis Gusti Nurul dan lukisannya dipajang di kamar kerja Presiden di Istana Cipanas.Β  Setelah Gusti Nurul menikah, setiap pertemuan-pertemuan dengan Bung Karno selalu mengatakan kalau dia kalah cepat dengan suami Gusti Nurul.

"Seandainya pun dulu ia langsung melamarku, problemnya akan sama dengan yang dihadapi Sutan Sjahrir. Sebagai tokoh PNI, tak mungkin ia menikah denganku. Dan yang terpenting aku tidak mau dimadu. Yah, ia memang bukan jodohku," kata Gusti Nurul dalam buku yang berjudul "Gusti Noeroel Streven Naar Geluk (Mengejar Kebahagiaan)" karya Ully Hermono.

Gusti Nurul memiliki tujuh anak, 14 cucu dan empat buyut. Tujuh anaknya itu adalah Soelarso Basarah, K.R.Ay. Parimita Wiyarti, K.R.M.H Adji Pamoso Soerjosoejarso, K.R.Ay. Hj. Heruma Wiyarti, B.R.ay Rasika Wiyarti, B.R.Ay. Wimaya Wiyarti dan R.M Bambang Atasadji. Sedangkan cucu di antaranya R.Aj. Dwinandini Wiragasari, RM. Ichsan Nur Chiori, dan R.Aj. Lalita Nerissa.

Gusti Nurul bersama dengan 4 putrinya (Repro buku "Gusti Noeroel/ Foto: Reno Hastukrisnapati/detikcom)
(slm/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads