"Kita mencoba menerangkan apa yang terjadi dengan kebakaran hutan ini. Saya sudah melihat majalah internasional," ujar Menhut usai pertemuan multipihak tentang 'Pengendalian Perubahan Iklim Indonesia Menyongsong United Nations Conference on Climate Change' di gedung Kemenhut, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Menurut Menhut, tulisan tentang kebakaran hutan di media internasional masih netral. Presiden Jokowi juga sudah memberikan arahan atas kebakaran hutan di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang sudah terlanjur harus didalami bahwa kawasan hutan lindung itu di-close. Kalau kawasan budidaya itu ada teknologi ecohydro. Karena pada dasarnya kita juga membutuhkan untuk kebutuhan produksi," tuturnya.
Pada Desember 2014 hingga Februari 2015 kebakaran hutan di Riau dan Kalbar dapat diatasi.
"Tetapi daerah lain ternyata lepas. Karena tidak terlepas dari interaksi pusat-daerah," kata Menhut.
Menhut juga memprediksi musim kemarau tahun depan akan hadir pada Maret.
Terkait acara United Nations Conference on Climate Change di Paris, Menhut menyatakan Jokowi masih dalam rencana hadir ke acara tersebut. Direncanakan akan ada banyak kepala negara yang hadir.
"Indonesia pasti sangat beralasan untuk menjadi pusat perhatian. Dari cara praktik landuse-nya saja sangat bervariasi, tambah lagi masalah bencana yang juga bervariasi. Pasti bagaimana cara kita mengatasi mitigasi bencana juga sedikit-sedikit akan kita singgung," beber dia.
(nwy/nrl)