"Mulai buat proposal itu Agustus 2014. Prosesnya memang ada pemilihan topik dan tim kami memilih alat ini karena bermanfaat bagi orang banyak," jelas Rhandy yang kini sudah bekerja di sebuah perusahaan di Sukabumi, Senin (9/11/2015).
![]() |
Rhandy menjelaskan, setelah soal prosedural selesai, mulai Januari 2015 alat mulai dikerjakan. Dari tiga orang ini masing-masing berbagi tugas, urusan hardware dan software.
"Jadi ada alatnya device sebesar telapak tangan. Alat ini ada capitnya ke jari tangan, jadi tinggal dicapitkan akan diketahui sinyal darahnya, ada deteksi dini sakit jantung," terang dia.
![]() |
Kerennya, alat ini juga terkoneksi ke HP lewat bluetooth. "Jadi nanti tampil warna merah, hijau, atau kuning, ada kategori, bahaya, hati-hati, dan aman. Aplikasinya juga teman yang buat," urai peraih beasiswa dari Chevron Dompet Dhuafa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(faj/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini