Lawatan MPR ke Sydney, Ternyata Orang Australia Suka Permen Jahe dari Indonesia

Lawatan MPR ke Sydney, Ternyata Orang Australia Suka Permen Jahe dari Indonesia

Hardani Triyoga - detikNews
Senin, 09 Nov 2015 08:10 WIB
Foto: Hardani/detikcom
Sydney - Delegasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang dipimpin Wakil Ketua Oesman Sapta Odang atau Oso melakukan kunjungan kerja dengan menyambangi salah satu perusahaan yang dimiliki pengusaha Indonesia. Keunikan perusahaan bernama Eastern Cross Trading Company ini karena mendistribusikan produk-produk kebutuhan pokok asli Indonesia.

Oso tiba sekitar pukul 10.35 waktu setempat bersama lima anggota MPR yaitu Hana Hasanah Fadel Muhammad, Muhammad Asri Anas, Dellis Julkarson Hehi (kelompok DPD),Β  Sarifuddin Suding (Fraksi Hanura), dan Bowo Sidik Pangarso (F-Golkar).

Saat mengawali pembicarannya, Oso mengapresiasi perusahaan yang dimiliki Suliyanti Sunaryo ini yang bisa bersaing di Sydney. Bergerak di sektor ekspor-impor, perusahaan tersebut dinilainya mampu memasarkan produk-produk asli Indonesia ke dunia internasional khususnya Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah berapa lama ini bu?Β  Ini produk asli Indonesia semua ya? Hebat. Ada kecap, mie rebus, sambal. Apa yang laku di sini?" tanya Oso di lokasi perusahaan yang terletak di Birmingham Street Alexandria, New South Wales, Sydney, Australia, Senin (9/11/2015).

"Sudah 30 tahun-an pak. Ya, kami ambil dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Malang, Surabaya. Yang laku itu permen jahe pak, karena warga bule, Tiongkok suka permen jahe," tutur pemilik perusahaan Suliyanti menjawab pertanyaan Oso.

Oso pun menyempatkan melihat produk-produk yang sudah disiapkan untuk kemudian di jual dan diekspor ke negara lain.

"Pesaing dari negara mana saja ini bu? Bisa bersaing ya, luar biasa," tanya kembali Oso.

Suliyanti pun menjawab dua negara Asia Tenggara yaitu Vietnam dan Filipina sebagai pesaing di sektor usaha yang sama.

"Dua negara itu Pak. Mereka sama kayak kami. Makanya kami memilih barang-barang yang potensi disukain," sebut perempuan asal Malang, Jawa Timur itu.

Masih penasaran, Oso menyempatkan untuk melihat sejumlah rak tempat yang sudah dipenuhi barang-barang. Salah satunya yang ditanya dia yaitu keripik apel dan singkong dari Malang.

"Itu dari Malang ya bu. Tahu saya bu. Berapa bu sebulan pendapatan ini," kata Oso penasaran.

"Ya betul pak itu dari Malang. Kita kalkulasikan (pendapatan) paling setahun ya pak, tidak sebulan. Setahun itu kira-kira 5 juta (dollar Australia, red)," tutur Suli.

Oso yang mendengar pernyataan tersebut langsung mengangguk dan memberikan respon spontan.

"Oh, cukup lumayan ya bu," sebutnya.

Sebelum pergi, Oso berpesan kepada Suliyanti agar tetap bangga menjadi warga negara Indonesia mesi berada di negara lain. Ia pun tak sungkan untuk meminta sang pemilik perusahaan agar terus memasarkan produk-produk asal Indonesia.

"Terus ya bu, sebarluas, promosikan produk-produk Indonesia. Harus bangga dengan produk Indonesia," tutur Oso.

"Baik pak. Kami bisa juga karena produk-produk Indonesia. Terimakasih Pak ya atas kunjungannya," kata Suli sebelum Oso dan rombongan pergi.

(hty/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads