Sosok Ki Bagus Hadikusumo di Mata Cucu: Beliau Teguh Memegang Prinsip

Pahlawan Nasional

Sosok Ki Bagus Hadikusumo di Mata Cucu: Beliau Teguh Memegang Prinsip

Bagus Kurniawan - detikNews
Jumat, 06 Nov 2015 15:59 WIB
Foto: Istimewa
Yogyakarta - Ki Bagus Hadikusumo, mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, diangkat pahlawan nasional. Dia adalah anggota sidang BPUPKI (Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18 Agustuts 1945.

Semasa hidup, Ki Bagus dikenal sangat memegang prinsip dan menjadikan agama Islam sebagai dasar akhlak pemimpin. Prinsip akidah yang dipegang oleh Ki Bagus sangatlah kuat. Namun yang disayangkan terdapat beberapa artikel dan juga pandangan masyarakat Indonesia yang salah terkait prinsip Ki Bagus tersebut.

Dia ingin Islam dijadikan sebagai dasar akhlak pemimpin. Namun anggapan yang beredar di masyarakat yaitu Ki Bagus ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu yang harus dikoreksi terkait prinsip pemikiran Ki Bagus Hadikusumo," ungkap Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP yang juga cucu Ki Bagus Hadikusumo kepada wartawan di Kampus UMY di Tamantirto Kasihan, Bantul, Jumat (6/11/2015).

Menurut Gunawan, pemikiran Ki Bagus dapat diselisik melalui tulisan-tulisannya. Pada dasarnya, Ki Bagus menjadikan Islam sebagai dasar akhlak pemimpin.

"Pemikiran masyarakat terkait prinsip Ki Bagus yang menjadikan Islam sebagai dasar akhlak pemimpin perlu dikoreksi, karena masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa maksud dari prinsip Ki Bagus tersebut yaitu berkeinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam itu sangat salah," katanya.

Untuk membuktikan prinsip Ki Bagus tersebut, lanjut Gunawan, dirinya bersedia menunjukkan tulisan-tulisan Ki Bagus terkait prinsip tersebut untuk meluruskannya. Di sisin lain dia telah banyak berperan dalam Kemerdekaan RI dan kemajuan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang pernah dipimpinnya.

Menurut dia, saat mengajukan Ki Bagus sebagai pahlawan nasional, PP Muhammadiyah menugaskan UMY dan Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka (UHAMKA) untuk mempersiapkan naskah akademik pengajuan gelar pahlawan nasional. Pengajuan Ki Bagus sebagai tokoh pahlawan nasional telah diajukan sejak tahun 2002, namun baru terealisasikan di tahun 2015 ini.

Sebelumnya Ki Bagus telah mendapatkan penganugerahan Bintang Maha Putra dari presiden Soeharto pada tahun 1993. Keluarga berkeinginan ada penekanan atas keterlibatan Ki Bagus pada sidang BPUPKI pada tanggal 18 agustuts 1945.

Pada saat itu terdapat masalah dalam draft pancasila. Saat itu sila ketuhananan masih berada pada sila ke lima dalam Pancasila, kemudian untuk menggodok kembali isi pancasila tersebut Ir. Sukarno menyerahkan perancangan draf Pancasila kepada tim 9, yang salah satu anggotanya adalah Ki Bagus.

Selanjutnya tim 9 bekerja yang menghasilkan rumusan Pancasila. Salah satunya yaitu memindahkan asas ketuhanan menjadi sila pertama, dengan isinya saat itu yaitu ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

Kemudian Bung Hatta kembali memanggil Ki Bagus sebagai salah satu anggota tim 9 untuk mencoba melihat kembali isi pasal terkait ketuhanan tersebut. Oleh karena Bung Hatta merasa pada sila kelima tersebut terkait ketuhanan belum mencerminkan kesatuan negara Indonesia, selanjutnya terjadi perubahan pada sila ketuhanan tersebut menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Ada negosiasi alot dalam keputusan tersebut, karena Ki Bagus bersikukuh tetap mempertahankan isi sila tersebut. Namun akhirnya berdasarkan keputusan tim 9 melalui negosiasi panjang, isi sila pertama tersebut menjadi Ketuhanan Yang Masa Esa," kata Gunawan.

Selain sebagai perancang rumusan pancasila lanjut dia, Ki Bagus juga turut berperan dalam penyusunan pembukaan UUD 1945. Sebelumnya draft pembukaan UUD 1945 yang diajukan Ki Bagus yaitu Mukaddimah UUD 1945. Karena pemilihan kata Mukaddimah terlalu ke Arab-Araban kemudian digantikan dan diputuskan menjadi Pembukaan UUD 1945.

"Untuk menghormati jasa-jasa Ki Bagus Hadikusumo sebagai pejuang Muhammadiyah, dan pejuang Indonesia, di beberapa bangunan gedung institusi pendidikan milik Muhammadiyah diberi nama Ki Bagus Hadikusumo," pungkas Gunawan. (bgs/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads