Jakarta - Dua tamu spesial bertandang ke kantor redaksi detikcom di Warung Buncit, Jakarta Selatan, pada Kamis (5/11/2015) hari ini. Tamu pertama adalah mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang akrab disapa Risma.
Risma menyempatkan mampir ke kantor redaksi detikcom sebelum malam harinya menerima penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award. Dia sengaja mampir untuk mempererat tali silaturahmi.
Pemimpin Redaksi detikcom Arifin Asydad ditemani sejumlah editor menerima langsung Risma di ruang rapat besar. Pertemuan berlangsung santai ditemani teh hangat, kopi dan aneka jajanan pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ada pembicaraan serius antara awak redaksi dengan perempuan yang kembali maju sebagai calon Wali Kota Surabaya itu. Risma hanya menceritakan kegiatannya setelah tak lagi menjabat sebagai wali kota. Dia juga menceritakan sejumlah pengalaman saat memimpin Kota Pahlawan, seperti saat menangani masalah banjir dan menutup lokalisasi di gang Dolly.
Sekitar 1,5 jam berada di kantor redaksi detikcom, Risma undur diri karena ada janji dengan rekannya di Jakarta. Saat hendak keluar, dia berpapasan dengan Dubes RI untuk Rusia Djauhari Oratmangun yang juga mampir ke kantor redaksi.
Mereka berdua pun menyempatkan foto bersama. Lokasi yang dipilih tentu saja tepat di depan logo detikcom.
Setelah itu bincang-bincang santai dengan Pak Djo -- panggilan akrab diplomat senior itu -- pun digelar. Tidak ada bahasan serius. Jajanan pasar serba rebus-rebusan seperti kacang, singkong, ubi dan pisang, menjadi teman ngobrol. Pak Djo tampak menikmati kudapan tersebut.
Djauhari tidak sendiri saat mampir ke kantor kami. Dia datang bersama sekretarisnya, seorang perempuan warga negara Rusia yang bernama Luibov Ponomarenko. Kehadiran gadis berparas manis ini menarik perhatian. Sebab selain gemar memburu batik murah, Luba juga sangat fasih berbahasa Indonesia.
Sesekali bahasa Jawa juga dia keluarkan. Maklum saja, Luibov pernah mengecap pendidikan di Semarang. Beberapa wilayah Indonesia sudah dia jelajahi.
"Indonesia dan Rusia sama-sama indah," kata Luibov yang berasal dari St Petersburg ini.
Hampir sejam lamanya kami berbincang-bincang. Pak Djo itu akhirnya pamit karena masih memiliki agenda lain.
(mok/nrl)