Yorrys mengaku sudah tidak sejalan lagi dengan Agung sejak persiapan Pilkada. Menurutnya, selama ada idealisme bersama untuk Pilkada maka itu harus dijalankan.
"Saya bukan orangnya Agung. Saya bukan orangnya Aburizal. Dari pertama kan saya sudah posisikan sebagai tim penyelamat partai. Saya mulai tidak sependapat dengan Agung mulai 9 Agustus, pasca penetapan KPU," ucap Yorrys di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Agung masih mendesak adanya Munas tahun 2015 sementara Ical baru mau pada 2019. Menurut Yorrys, yang harus dipentingkan sekarang adalah persiapan Pilkada.
"Saya gak mau bicara itu. Ini kan bukan LSM, bukan NGO lah, jadi partai politik ini dia harus melaksanakan sesuai dengan konstitusi dia," ucap mantan anggota DPR ini.
Kedekatan Yorrys ke kubu Ical memang berawal dengan kekompakannya dengan Nurdin Halid. Mereka mulai dekat saat sama-sama di Tim 10 yang bertugas menjaring calon-calon kepala daerah Golkar untuk Pilkada Serentak 2015.
Mereka kemudian sama-sama mempersiapkan Silatnas Golkar. Kini, Yorrys dan Nurdin pun kembali berduet di Tim Pemenangan Pilkada dari Golkar. (imk/tor)











































